SHARE
Home > News > Features > 5 Tips Agar UMKM Tetap Bertahan di Masa Resesi
5 Tips Agar UMKM Tetap Bertahan di Masa Resesi

5 Tips Agar UMKM Tetap Bertahan di Masa Resesi

12 October 2022 17:54 WIB UMKM Tips Bisnis Features Merahputih

Resesi ekonomi 2023 saat ini tengah ramai diperbincangkan. Apalagi, setelah Bank Dunia memprediksi sebagian besar negara di dunia akan terdampak resesi ekonomi pada 2023 mendatang. Meningkatnya harga komoditas energi, ancaman inflasi, serta kenaikan suku bunga, telah menandakan resesi semakin dekat.

Mengutip laman resmi OJK, secara sederhana, resesi ekonomi diartikan sebagai suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk. Hal ini terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, meningkatnya pengangguran, serta pertumbuhan ekonomi riil yang bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Dikutip dari Kompas.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani, sudah mewanti-wanti terjadinya resesi di Indonesia. Hal ini akan berdampak bagi masyarakat, termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Baca juga: Tidak Hanya Menarik, Simak 6 Langkah Branding Agar Mudah Diingat Oleh Orang!

Kesehatan keuangan adalah salah satu cara agar UMKM bisa bertahan dalam resesi. Lalu, UMKM juga menjadi salah satu roda penggerak ekonomi di Indonesia. Maka dari itu, berikut langkah-langkah bagi pelaku UMKM agar bertahan di tengah resesi:

1. Buat Catatan dan Laporan Keuangan yang Baik
Pelaku UMKM harus memiliki catatan dan laporan keuangan yang baik
Pelaku UMKM harus memiliki catatan dan laporan keuangan yang baik. Foto: Unsplash/NORTHFOLK

Langkah pertama yang wajib dilakukan pelaku usaha UMKM adalah memiliki catatan dan laporan keuangan yang mumpuni. Laporan keuangan dan pencatatan sangat penting agar pelaku usaha mengetahui kondisi arus kas dan keuangannya.

Lalu, apa fungsinya mengetahui kondisi arus kas? Tujuanya adalah supaya pelaku usaha bisa memanfaatkan kas untuk pengajuan dana atau membuat keputusan finansial yang baik berdasarkan data yang tertulis.

2. Evaluasi Bisnis
Evaluasi bisnis diperlukan untuk mengoptimalkan pengeluaran
Evaluasi bisnis diperlukan untuk mengoptimalkan pengeluaran. Foto: Unsplash/Medienstürmer

Selain membuat catatan dan laporan keuangan yang baik, evaluasi bisnis tentu diperlukan agar mengoptimalkan pengeluaran atau kebutuhan bisnis. Kondisi resesi yang menyulitkan pembiayaan membuat pelaku usaha perlu mengevaluasi bisnis.

Hal ini dilakukan agar bisnis tetap berjalan, contohnya dengan memangkas pengeluaran tidak perlu, membatasi produksi sesuai dengan permintaan, dan membuka alternatif pemasukan lain.

Baca juga: 5 Tren Digital Marketing yang Perlu Diketahui UMKM

3. Mengelola Utang
Lunasi beberapa utang bisnis agar beban berkurang
Lunasi beberapa utang bisnis agar beban berkurang. Foto: Unsplash/Green Chameleon

Hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melunasi berbagai utang bisnis agar mengurangi beban. Melunasi utang memang perlu dilakukan, akan tetapi jika melunasi utang tersebut dapat menghabisi kas yang ada, maka perlu dipertimbangkan lagi.

Jadi, fokuslah pada utang yang memiliki bunga tertinggi untuk dilunasi. Hal lain yang perlu dicatat adalah hindari mengajukan pinjaman lain apabila kondisi kas ‘pas-pasan’.

4. Adaptasi Bisnis
Adaptasi atau penyesuaian bisnis sangat diperlukan dalam kondisi resesi
Adaptasi atau penyesuaian bisnis sangat diperlukan dalam kondisi resesi. Foto: Unsplash/Maranda Vandergriff

Kebiasan konsumen dalam mengeluarkan dana pasti berubah seiring terjadinya resesi. Maka dari itu, pelaku usaha perlu melakukan adaptasi atau penyesuaian dalam bisnis. Adaptasi yang dilakukan bisa mengikuti kebiasaan konsumen yang ada, serta membangun strategi bisnis lain yang efektif di kondisi resesi.

5. Kelola Keuangan dan Dana Darurat
Pengelolaan keuangan dan dana darurat dapat membuat operasional bisnis bertahan
Pengelolaan keuangan dan dana darurat dapat membuat operasional bisnis bertahan. Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya

Lesunya kegiatan ekonomi sebagai dampak resesi perlu diantisipasi dengan pengelolaan keuangan dan dana darurat yang baik. Pengelolaan dana darurat perlu dipersiapkan sehingga apabila omzet menurun, operasional bisnis bisa bertahan dan kewajiban tetap terbayarkan.

Di tengah ancaman resesi yang sedang menggemparkan dunia, cobalah untuk menerapkan 5 tips di atas ini agar bisnis UMKM-mu tetap bertahan saat resesi terjadi. (ECN)

Baca juga: Mau Pakai TikTok untuk Bisnis? Hindari 5 Kesalahan Ini

Soffi Amira P.
[email protected]

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > 5 Tips Agar UMKM Tetap Bertahan di Masa Resesi

5 Tips Agar UMKM Tetap Bertahan di Masa Resesi

12 October 2022 17:54 WIB
UMKM Tips Bisnis Features Merahputih

Resesi ekonomi 2023 saat ini tengah ramai diperbincangkan. Apalagi, setelah Bank Dunia memprediksi sebagian besar negara di dunia akan terdampak resesi ekonomi pada 2023 mendatang. Meningkatnya harga komoditas energi, ancaman inflasi, serta kenaikan suku bunga, telah menandakan resesi semakin dekat.

Mengutip laman resmi OJK, secara sederhana, resesi ekonomi diartikan sebagai suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk. Hal ini terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, meningkatnya pengangguran, serta pertumbuhan ekonomi riil yang bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Dikutip dari Kompas.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani, sudah mewanti-wanti terjadinya resesi di Indonesia. Hal ini akan berdampak bagi masyarakat, termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Baca juga: Tidak Hanya Menarik, Simak 6 Langkah Branding Agar Mudah Diingat Oleh Orang!

Kesehatan keuangan adalah salah satu cara agar UMKM bisa bertahan dalam resesi. Lalu, UMKM juga menjadi salah satu roda penggerak ekonomi di Indonesia. Maka dari itu, berikut langkah-langkah bagi pelaku UMKM agar bertahan di tengah resesi:

1. Buat Catatan dan Laporan Keuangan yang Baik
Pelaku UMKM harus memiliki catatan dan laporan keuangan yang baik
Pelaku UMKM harus memiliki catatan dan laporan keuangan yang baik. Foto: Unsplash/NORTHFOLK

Langkah pertama yang wajib dilakukan pelaku usaha UMKM adalah memiliki catatan dan laporan keuangan yang mumpuni. Laporan keuangan dan pencatatan sangat penting agar pelaku usaha mengetahui kondisi arus kas dan keuangannya.

Lalu, apa fungsinya mengetahui kondisi arus kas? Tujuanya adalah supaya pelaku usaha bisa memanfaatkan kas untuk pengajuan dana atau membuat keputusan finansial yang baik berdasarkan data yang tertulis.

2. Evaluasi Bisnis
Evaluasi bisnis diperlukan untuk mengoptimalkan pengeluaran
Evaluasi bisnis diperlukan untuk mengoptimalkan pengeluaran. Foto: Unsplash/Medienstürmer

Selain membuat catatan dan laporan keuangan yang baik, evaluasi bisnis tentu diperlukan agar mengoptimalkan pengeluaran atau kebutuhan bisnis. Kondisi resesi yang menyulitkan pembiayaan membuat pelaku usaha perlu mengevaluasi bisnis.

Hal ini dilakukan agar bisnis tetap berjalan, contohnya dengan memangkas pengeluaran tidak perlu, membatasi produksi sesuai dengan permintaan, dan membuka alternatif pemasukan lain.

Baca juga: 5 Tren Digital Marketing yang Perlu Diketahui UMKM

3. Mengelola Utang
Lunasi beberapa utang bisnis agar beban berkurang
Lunasi beberapa utang bisnis agar beban berkurang. Foto: Unsplash/Green Chameleon

Hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melunasi berbagai utang bisnis agar mengurangi beban. Melunasi utang memang perlu dilakukan, akan tetapi jika melunasi utang tersebut dapat menghabisi kas yang ada, maka perlu dipertimbangkan lagi.

Jadi, fokuslah pada utang yang memiliki bunga tertinggi untuk dilunasi. Hal lain yang perlu dicatat adalah hindari mengajukan pinjaman lain apabila kondisi kas ‘pas-pasan’.

4. Adaptasi Bisnis
Adaptasi atau penyesuaian bisnis sangat diperlukan dalam kondisi resesi
Adaptasi atau penyesuaian bisnis sangat diperlukan dalam kondisi resesi. Foto: Unsplash/Maranda Vandergriff

Kebiasan konsumen dalam mengeluarkan dana pasti berubah seiring terjadinya resesi. Maka dari itu, pelaku usaha perlu melakukan adaptasi atau penyesuaian dalam bisnis. Adaptasi yang dilakukan bisa mengikuti kebiasaan konsumen yang ada, serta membangun strategi bisnis lain yang efektif di kondisi resesi.

5. Kelola Keuangan dan Dana Darurat
Pengelolaan keuangan dan dana darurat dapat membuat operasional bisnis bertahan
Pengelolaan keuangan dan dana darurat dapat membuat operasional bisnis bertahan. Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya

Lesunya kegiatan ekonomi sebagai dampak resesi perlu diantisipasi dengan pengelolaan keuangan dan dana darurat yang baik. Pengelolaan dana darurat perlu dipersiapkan sehingga apabila omzet menurun, operasional bisnis bisa bertahan dan kewajiban tetap terbayarkan.

Di tengah ancaman resesi yang sedang menggemparkan dunia, cobalah untuk menerapkan 5 tips di atas ini agar bisnis UMKM-mu tetap bertahan saat resesi terjadi. (ECN)

Baca juga: Mau Pakai TikTok untuk Bisnis? Hindari 5 Kesalahan Ini

Soffi Amira P.
[email protected]
Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Buka

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!