SHARE
Home > News > Features > 5 Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Saat Merayakan Hari Kemerdekaan
5 Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Saat Merayakan Hari Kemerdekaan

5 Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Saat Merayakan Hari Kemerdekaan

16 August 2021 17:19 WIB Feature Hari Kemerdekaan Indonesia

Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia memang menjadi rutinitas warga untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Namun, perbedaan kian terasa dalam dua tahun terakhir, Hari Kemerdekaan Indonesia kini dibatasi dari aksi, selebrasi dan tradisi karena pandemi COVID-19 belum berakhir.

Namun buat kamu yang merindukan berbagai momentum ini, Side.id merangkum tradisi menarik dan unik dalam merayakan Hari Kemerdekaan yang cuma ada di Indonesia saat 17 Agustus-an.

1. Barikan

Tradisi Barikan yang dilaksanakan oleh warga Banyuwangi saat merayakan Tahun Baru Islam. (Antara Foto/Budi Candra Setya)

Barikan merupakan tradisi umum berupa syukuran yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya di Malang, Jawa Timur. Syukuran ini biasanya digelar pada tanggal 16 Agustus di suatu kampung atau setiap lingkungan warga.

Syukuran ini biasanya berisikan doa bersama, silaturahmi sesama warga, makan bersama hingga renungan kemerdekaan. Barikan juga disebut sebagai ritual yang rutin dilaksanakan oleh penduduk desa dan dilakukan secara turun-temurun. Berbagai doa juga dipanjatkan oleh masyarakat untuk para pahlawan kemerdekaan saat melakukan tradisi barikan.

2. Obor Estafet

Suasana lari obor estafet di Semarang saat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. (Foto/Panduanwisata.id)

Obor Estafet merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Semarang ketika merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini biasanya dimeriahkan dengan cara berlari estafet sambil membawa obor. Namun tradisi ini hanya dilakukan oleh atlet yang berpengalaman.

Lari estafet membawa obor ini memiliki filosifi, yakni sebagai simbolis para pejuang yang berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Melalui tradisi ini, para atlet menyampaikan pesan untuk tetap semangat dan berjuang layaknya pahlawan.

3. Pawai Jampana

Pawai Jampana merupakan perwujudan rasa syukur terhadap hasil panen masyarakat sekaligus untuk menyambut momen bersejarah bagi Indonesia. (Foto/Babakan Pasar Blogspot)

Berbeda dengan masyarakat Jawa Barat tepatnya di Bandung, juga memiliki tradisi unik tersendiri yang bernama Pawai Jampana. Pawai ini dilakukan dengan cara beriringan di jalan raya layaknya pawai pada umumnya. Sembari beriringan, masyarakat juga membawa hasil bumi, makanan, berbagai kerajinan tangan dan lainnya.

Berbagai bawaan ini dibawa menggunakan tandu. Nantinya berbagai bawaan yang ada di dalam tandu akan diperebutkan oleh warga yang menyaksikan kemeriahan pawai ini. Selain itu Pawai Jampana juga menarik perhatian wisatawan akan semangat gotong royong dan kekompakan masyarakat.

4. Tirakatan

Nasi tumpeng menjadi salah satu menu saat Tirakatan. (Foto/Iqra.id)

Malang punya Barikan, Bandung punya Pawai Jampana, kalau Yogyakarta punya Tirakatan. Tradisi Tirakatan dilaksanakan pada 16 Agustus malam. Pada tradisi ini biasanya berlangsung beberapa kegiatan masyarakat diantaranya, doa bersama, mengenang pahlawan dan makan bersama.

Pada malam yang sama biasanya dilengkapi dengan potong tumpeng dan pembagian hadiah lomba 17 Agustus-an. Sehingga tradisi Tirakatan terasa meriah karena dihadiri oleh semua kalangan sesepuh, pejabat desa hingga anak-anak.

5. Peresean

Peresean adalah tradisi Gladiator khas suku Sasak yang sudah berusia ratusan tahun. (Foto/Kampung-media.com)

Membawa nilai-nilai seni suku Sasak, tradisi Peresean selalu digelar oleh masyarakat Lombok dengan cara mengadu ketangkasan. Dalam tradisi ini akan ada dua orang yang bertanding dengan senjata rotan dan perisai yang terbuat dari kulit binatang. Walaupun beradu namun tradisi ini memiliki makna persaudaraan dan sikap ksatria.

Tradisi ini terasa menarik dan menegangkan bagi siapa saja yang menyaksikan. Namun, Peresean juga mampu menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang ke Lombok. (WAF)


Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > 5 Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Saat Merayakan Hari Kemerdekaan

5 Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Saat Merayakan Hari Kemerdekaan

16 August 2021 17:19 WIB
Feature Hari Kemerdekaan Indonesia

Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia memang menjadi rutinitas warga untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Namun, perbedaan kian terasa dalam dua tahun terakhir, Hari Kemerdekaan Indonesia kini dibatasi dari aksi, selebrasi dan tradisi karena pandemi COVID-19 belum berakhir.

Namun buat kamu yang merindukan berbagai momentum ini, Side.id merangkum tradisi menarik dan unik dalam merayakan Hari Kemerdekaan yang cuma ada di Indonesia saat 17 Agustus-an.

1. Barikan

Tradisi Barikan yang dilaksanakan oleh warga Banyuwangi saat merayakan Tahun Baru Islam. (Antara Foto/Budi Candra Setya)

Barikan merupakan tradisi umum berupa syukuran yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya di Malang, Jawa Timur. Syukuran ini biasanya digelar pada tanggal 16 Agustus di suatu kampung atau setiap lingkungan warga.

Syukuran ini biasanya berisikan doa bersama, silaturahmi sesama warga, makan bersama hingga renungan kemerdekaan. Barikan juga disebut sebagai ritual yang rutin dilaksanakan oleh penduduk desa dan dilakukan secara turun-temurun. Berbagai doa juga dipanjatkan oleh masyarakat untuk para pahlawan kemerdekaan saat melakukan tradisi barikan.

2. Obor Estafet

Suasana lari obor estafet di Semarang saat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. (Foto/Panduanwisata.id)

Obor Estafet merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Semarang ketika merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini biasanya dimeriahkan dengan cara berlari estafet sambil membawa obor. Namun tradisi ini hanya dilakukan oleh atlet yang berpengalaman.

Lari estafet membawa obor ini memiliki filosifi, yakni sebagai simbolis para pejuang yang berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Melalui tradisi ini, para atlet menyampaikan pesan untuk tetap semangat dan berjuang layaknya pahlawan.

3. Pawai Jampana

Pawai Jampana merupakan perwujudan rasa syukur terhadap hasil panen masyarakat sekaligus untuk menyambut momen bersejarah bagi Indonesia. (Foto/Babakan Pasar Blogspot)

Berbeda dengan masyarakat Jawa Barat tepatnya di Bandung, juga memiliki tradisi unik tersendiri yang bernama Pawai Jampana. Pawai ini dilakukan dengan cara beriringan di jalan raya layaknya pawai pada umumnya. Sembari beriringan, masyarakat juga membawa hasil bumi, makanan, berbagai kerajinan tangan dan lainnya.

Berbagai bawaan ini dibawa menggunakan tandu. Nantinya berbagai bawaan yang ada di dalam tandu akan diperebutkan oleh warga yang menyaksikan kemeriahan pawai ini. Selain itu Pawai Jampana juga menarik perhatian wisatawan akan semangat gotong royong dan kekompakan masyarakat.

4. Tirakatan

Nasi tumpeng menjadi salah satu menu saat Tirakatan. (Foto/Iqra.id)

Malang punya Barikan, Bandung punya Pawai Jampana, kalau Yogyakarta punya Tirakatan. Tradisi Tirakatan dilaksanakan pada 16 Agustus malam. Pada tradisi ini biasanya berlangsung beberapa kegiatan masyarakat diantaranya, doa bersama, mengenang pahlawan dan makan bersama.

Pada malam yang sama biasanya dilengkapi dengan potong tumpeng dan pembagian hadiah lomba 17 Agustus-an. Sehingga tradisi Tirakatan terasa meriah karena dihadiri oleh semua kalangan sesepuh, pejabat desa hingga anak-anak.

5. Peresean

Peresean adalah tradisi Gladiator khas suku Sasak yang sudah berusia ratusan tahun. (Foto/Kampung-media.com)

Membawa nilai-nilai seni suku Sasak, tradisi Peresean selalu digelar oleh masyarakat Lombok dengan cara mengadu ketangkasan. Dalam tradisi ini akan ada dua orang yang bertanding dengan senjata rotan dan perisai yang terbuat dari kulit binatang. Walaupun beradu namun tradisi ini memiliki makna persaudaraan dan sikap ksatria.

Tradisi ini terasa menarik dan menegangkan bagi siapa saja yang menyaksikan. Namun, Peresean juga mampu menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang ke Lombok. (WAF)

Baru Dibuka

Lumiere Kitchen & Wardrobe

Jl. Kp. Dongkol, Tangerang, Banten, 15320

Buka pukul 10:00 - 18:00 Tutup

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!