Lagi-lagi teknologi menjadi sebuah kunci jawaban atas masalah yang dihadapi manusia. Dengan dasar ide serta penelitian hingga pengembangannya, segala macam permasalahan terlahir atas minat dan kebutuhan sehingga memantik api perkembangan teknologi dituntut untuk mengerti manusia.

Artificial Intelligence sudah menjadi sesuatu yang baru bagi perusahaan dalam merancang strategi bisnis yang lebih rapih. AI juga berperan membantu badan penelitian untuk memecahkan beragam masalah yang dihadapi manusia.

Sebelum dikembangkan dengan serius, AI awalnya dikenal sebagai teknologi abstrak yang dipelopori oleh perusahaan raksasa seperti Google hingga Microsoft dan lain-lain. Berdasarkan minat dan kebutuhannya, AI sudah mulai diandalkan di industri startup hingga perusahaan besar untuk membantu persoalan bisnis dan ilmu pengetahuan.

Potensi AI dinilai tidak terbatas, mungkin kita sering menggunakan AI namun tidak menyadarinya, seperti penggunaan tag foto kepada teman di jejaring sosial Facebook hanya dengan mendeteksi wajah dalam foto secara otomatis. Jepang juga sudah turut mengembangkan AI dalam kebutuhan berbisnisnya, salah satu perusahaan di Jepang sudah menjalankan AI di bidang kesehatan khususnya untuk keperluan diagnosa dan perawatan pasien. Bahkan kamera smartphone yang mampu mendeteksi gender tentunya sudah tidak asing lagi.

Kita mulai dibuktikan oleh perkembangan teknologi saat ini bukan hanya sebatas angan-angan seperti film action yang banyak menampilkan kecanggihan bagaimana James Bond mencari musuhnya dalam kerumunan? Nah, secara garis besar Artificial Intelligence bisa diartikan sebagai mesin, baik hardware atau software yang mampu mendapatkan dan membuktikan pengetahuannya pada berbagai situasi yang dibutuhkan. Seiring berjalannya revolusi industri, AI berperan sebagai pendamping manusia, segala macam cara kerja manusia bisa dialihkan melalui mesin, ya…secara satirikal AI juga bisa mengambil alih pekerjaan manusia, namun target perusahaan bisa lebih stabil dan lebih mendapatkan ketetapan waktu yang akurat apalagi bila dilihat dari kebutuhan perusahaan manufaktur yang dituntut selalu menyederhanakan pekerjaan demi mendapatkan jumlah produksi yang maksimal dan efisien.