SHARE
Home > News > Features > Begini Ciri-Ciri Tongkrongan Toxic yang Perlu Kamu Hindari

Begini Ciri-Ciri Tongkrongan Toxic yang Perlu Kamu Hindari

04 April 2021 15:28 WIB Tongkrongan Toxic

Banyak nongkrong banyak silaturahmi, banyak teman banyak rezeki, lupa nongkrong harus terima dighibahin sudah jadi rules kehidupan sehari-hari. Terlepas bekerja memenuhi sandang, pangan dan papan kita juga tidak lupa casan atau charger-an saat berangkat nongkrong.

Esensi nongkrong memang berkurang saat pandemi melanda. Adaptasi tongkrongan virtual juga mulai diada-adain biar tetep haha hihi bareng teman-teman. Sekuat ini cara mengkondisikan tongkrongan biar tetap kumpul walaupun tanggal tua, apalagi didukung rumahnya anak tongkrongan seperti warung kopi, warung rokok yang bisa 'bayarnya nanti dulu' hingga eksistensi tongkrongan coffee shop sampai resto buat arisan ibu-ibu sosialita yang syarat fancy.

Untuk bisa nongkrong enggak perlu belajar, melainkan adaptasi dengan lokasi di setiap tongkrongan yang berbeda-beda. Teman tongkrongan juga punya gaya adaptasi yang berbeda dari mulai begadang, nongkrong tapi main Mobile Legend sampai ceng-cengan nama bapak juga ada.

Nongkrong bersama teman juga memiliki hal-hal yang perlu dihindari. (Foto/Shutterstock)

Jangan baper kalau diledekin, apalagi ada pacarnya mantan satu tongkrongan, bisa bikin auto putbal (putar balik) karena belum terima diputusin. Selain memilih tempat nongkrong, uang receh juga jadi berguna tapi jangan lupa mental juga harus kuat hadapin jokes teman-teman di tongkrongan.

Namun, semua keasyikan yang hakiki ketika nongkrong ini, bisa luntur seketika jika kamu masuk kedalam circle tongkrongan toxic.

Tongkrongan toxic mengacu pada kelompok pertememanan yang tidak memberikan hal positif dan tidan memberikan kontribusi yang baik dalam berteman. Niatnya sharing biar dapat solusi yang baik malah jadi provokatif, maksudnya mau curhat malah disuruh berantem kalau ada masalah.

Teman yang seperti ini harus dihindari karena tidak bermanfaat, lebih baik menjauh dari mereka supaya pikiran mental tetap sehat.

Ciri-ciri tongkrongan toxic yang perlu dihindari

Dalam hal nongkrong kita juga perlu pilih-pilih. Alih-alih punya tongkrongan berisi teman seperjuangan, eh malah jadi punya teman yang membawa kesusahan. Berikut ciri-ciri tongkrongan toxic.

1. Prioritaskan tongkrongan baru diri sendiri

Kamu juga punya aktivitas, bukan berarti harus selalu mementingkan teman tongkrongan. (Foto/Pixabay)

Memberikan dukungan dan berada di sisi teman saat kesusahan memang patut dilakukan. Tapi, bukan berarti kamu selalu prioritaskan teman setiap saat mereka membutuhkan. Teman tongkrongan yang tidak baik biasanya menyuruh kita untuk membantu teman yang sedang kesusahan padahal kamu sedang memiliki urusan yang perlu kamu kerjakan.

Biasanya kondisi seperti ini, teman memaksa kamu datang ke tongkrongan padahal kamu sedang mengerjakan skripsi, sedang WFH atau membantu orang tua, ketika kamu menolak mereka justru memusuhi kamu dengan dalih enggak setia kawan.

2. Berteman karena asas manfaat

Teman yang baik tidak mencarimu hanya pada saat mereka membutuhkanmu saja. (Foto/Bored Panda)

Pernahkah kamu dicari teman tongkrongan hanya pada saat mereka membutuhkan kamu? Bisa jadi kamu hanya dimanfaatkan demi kepentingannya. Keadaan ini juga seringkali bertolak belakang, ketika kamu membutuhkan teman tongkrongan untuk membantu kamu, satupun dari mereka tidak menolong kamu disaat membutuhkan mereka.

3. Muncul drama

Pendapat kamu jarang didengarkan oleh teman-teman, bisa jadi kamu berada di tongkrongan toxic. (Foto/Saval)

Tongkrongan juga punya drama masing-masing, dari mulai pilih kasih terhadap keputusan ketika kolektif memberikan pendapat, sampai suara kamu selalu diabaikan.

Hal seperti ini membuat kamu menjadi malas nongkrong, tapi jangan khawatir lebih baik meninggalkan tongkrongan ini dan beralih ke tongkrongan yang lebih sehat. Kamu juga punya hak bersuara dan berhak memilih tongkrongan yang baik.

4. Memanipulasi obrolan

Pahami sifat teman tongkrongan supaya tidak salah memilih teman curhat. (Foto/Dreams.co.id)

Seringkali kita datang ke tongkrongan untuk berkeluh kesah bersama teman. Namun, hal ini juga memiliki kemungkinan untuk disalahgunakan. Terbuka terhadap masalah yang lagi kamu rasakan bukan berarti bercerita semuanya ke teman tongkrongan menjadi solusi yang baik.

Terdapat tipe teman tongkrongan yang gemar mengadu domba bahkan memanipulasi cerita kamu saat dilanda masalah untuk menjadi bahan obrolan bersama teman yang lain. Hal ini memungkinkan kamu terjebak dalam fitnah satu sama lain.

Bagaimana cara mengatasi tongkrongan toxic?

Agar tidak terjebak pada kesesatan tongkrongan toxic, langkah pertama yang kamu lakukan adalah berikan jarak kedekatan bersama teman tongkrongan, jangan terlalu terbuka soal urusan pribadi yang tidak semestinya mereka mengetahui semuanya, karena kamu juga tidak terlibat terhadap kehidupan mereka.

Kamu juga berhak beralasan agar tidak bertemu dengan mereka. Perlahan namun pasti, kamu bisa memulai menjauhkan tongkrongan toxic. Bersosialisasilah bersama temanmu yang lebih memiliki pikiran lebih terbuka dan positif, karena masih banyak tongkrongan yang lebih sehat selain mereka.

Baca Juga : Begini Cara Menghindari Drama 'Curanrek' di Tongkrongan

Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Buka

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > Begini Ciri-Ciri Tongkrongan Toxic yang Perlu Kamu Hindari

Begini Ciri-Ciri Tongkrongan Toxic yang Perlu Kamu Hindari

04 April 2021 15:28 WIB
Tongkrongan Toxic

Banyak nongkrong banyak silaturahmi, banyak teman banyak rezeki, lupa nongkrong harus terima dighibahin sudah jadi rules kehidupan sehari-hari. Terlepas bekerja memenuhi sandang, pangan dan papan kita juga tidak lupa casan atau charger-an saat berangkat nongkrong.

Esensi nongkrong memang berkurang saat pandemi melanda. Adaptasi tongkrongan virtual juga mulai diada-adain biar tetep haha hihi bareng teman-teman. Sekuat ini cara mengkondisikan tongkrongan biar tetap kumpul walaupun tanggal tua, apalagi didukung rumahnya anak tongkrongan seperti warung kopi, warung rokok yang bisa 'bayarnya nanti dulu' hingga eksistensi tongkrongan coffee shop sampai resto buat arisan ibu-ibu sosialita yang syarat fancy.

Untuk bisa nongkrong enggak perlu belajar, melainkan adaptasi dengan lokasi di setiap tongkrongan yang berbeda-beda. Teman tongkrongan juga punya gaya adaptasi yang berbeda dari mulai begadang, nongkrong tapi main Mobile Legend sampai ceng-cengan nama bapak juga ada.

Nongkrong bersama teman juga memiliki hal-hal yang perlu dihindari. (Foto/Shutterstock)

Jangan baper kalau diledekin, apalagi ada pacarnya mantan satu tongkrongan, bisa bikin auto putbal (putar balik) karena belum terima diputusin. Selain memilih tempat nongkrong, uang receh juga jadi berguna tapi jangan lupa mental juga harus kuat hadapin jokes teman-teman di tongkrongan.

Namun, semua keasyikan yang hakiki ketika nongkrong ini, bisa luntur seketika jika kamu masuk kedalam circle tongkrongan toxic.

Tongkrongan toxic mengacu pada kelompok pertememanan yang tidak memberikan hal positif dan tidan memberikan kontribusi yang baik dalam berteman. Niatnya sharing biar dapat solusi yang baik malah jadi provokatif, maksudnya mau curhat malah disuruh berantem kalau ada masalah.

Teman yang seperti ini harus dihindari karena tidak bermanfaat, lebih baik menjauh dari mereka supaya pikiran mental tetap sehat.

Ciri-ciri tongkrongan toxic yang perlu dihindari

Dalam hal nongkrong kita juga perlu pilih-pilih. Alih-alih punya tongkrongan berisi teman seperjuangan, eh malah jadi punya teman yang membawa kesusahan. Berikut ciri-ciri tongkrongan toxic.

1. Prioritaskan tongkrongan baru diri sendiri

Kamu juga punya aktivitas, bukan berarti harus selalu mementingkan teman tongkrongan. (Foto/Pixabay)

Memberikan dukungan dan berada di sisi teman saat kesusahan memang patut dilakukan. Tapi, bukan berarti kamu selalu prioritaskan teman setiap saat mereka membutuhkan. Teman tongkrongan yang tidak baik biasanya menyuruh kita untuk membantu teman yang sedang kesusahan padahal kamu sedang memiliki urusan yang perlu kamu kerjakan.

Biasanya kondisi seperti ini, teman memaksa kamu datang ke tongkrongan padahal kamu sedang mengerjakan skripsi, sedang WFH atau membantu orang tua, ketika kamu menolak mereka justru memusuhi kamu dengan dalih enggak setia kawan.

2. Berteman karena asas manfaat

Teman yang baik tidak mencarimu hanya pada saat mereka membutuhkanmu saja. (Foto/Bored Panda)

Pernahkah kamu dicari teman tongkrongan hanya pada saat mereka membutuhkan kamu? Bisa jadi kamu hanya dimanfaatkan demi kepentingannya. Keadaan ini juga seringkali bertolak belakang, ketika kamu membutuhkan teman tongkrongan untuk membantu kamu, satupun dari mereka tidak menolong kamu disaat membutuhkan mereka.

3. Muncul drama

Pendapat kamu jarang didengarkan oleh teman-teman, bisa jadi kamu berada di tongkrongan toxic. (Foto/Saval)

Tongkrongan juga punya drama masing-masing, dari mulai pilih kasih terhadap keputusan ketika kolektif memberikan pendapat, sampai suara kamu selalu diabaikan.

Hal seperti ini membuat kamu menjadi malas nongkrong, tapi jangan khawatir lebih baik meninggalkan tongkrongan ini dan beralih ke tongkrongan yang lebih sehat. Kamu juga punya hak bersuara dan berhak memilih tongkrongan yang baik.

4. Memanipulasi obrolan

Pahami sifat teman tongkrongan supaya tidak salah memilih teman curhat. (Foto/Dreams.co.id)

Seringkali kita datang ke tongkrongan untuk berkeluh kesah bersama teman. Namun, hal ini juga memiliki kemungkinan untuk disalahgunakan. Terbuka terhadap masalah yang lagi kamu rasakan bukan berarti bercerita semuanya ke teman tongkrongan menjadi solusi yang baik.

Terdapat tipe teman tongkrongan yang gemar mengadu domba bahkan memanipulasi cerita kamu saat dilanda masalah untuk menjadi bahan obrolan bersama teman yang lain. Hal ini memungkinkan kamu terjebak dalam fitnah satu sama lain.

Bagaimana cara mengatasi tongkrongan toxic?

Agar tidak terjebak pada kesesatan tongkrongan toxic, langkah pertama yang kamu lakukan adalah berikan jarak kedekatan bersama teman tongkrongan, jangan terlalu terbuka soal urusan pribadi yang tidak semestinya mereka mengetahui semuanya, karena kamu juga tidak terlibat terhadap kehidupan mereka.

Kamu juga berhak beralasan agar tidak bertemu dengan mereka. Perlahan namun pasti, kamu bisa memulai menjauhkan tongkrongan toxic. Bersosialisasilah bersama temanmu yang lebih memiliki pikiran lebih terbuka dan positif, karena masih banyak tongkrongan yang lebih sehat selain mereka.

Baca Juga : Begini Cara Menghindari Drama 'Curanrek' di Tongkrongan

Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Buka

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!