SHARE
Home > News > Features > Bukan Malu, Masyarakat Dunia Justru Kagum dan Belajar Budaya Indonesia

Bukan Malu, Masyarakat Dunia Justru Kagum dan Belajar Budaya Indonesia

05 July 2021 17:54 WIB Budaya Indonesia

Sebagai insan yang cinta terhadap Tanah Air sepatutnya juga mencintai keanekaragaman budaya Indonesia. Bahkan hal ini perlu ditanamkan kepada seluruh generasi agar tidak padam. Peduli terhadap sejarah dan budaya sama dengan mengenal jati diri bangsa yang utuh, karena dari keanekaragaman memiliki keindahan masing-masing yang patut kita ketahui.

Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan suku bangsa, bahasa dan budayanya. Hal ini perlu digarisbawahi meski berbeda kita tetap satu jua. Memang untuk melestarikan kenekaragaman ini harus dipikul oleh setiap generasi, tidak ringan dan bukan tanpa rintangan. Secara tidak langsung setiap generasi harus berperan menjaga kelestarian budaya agar tidak terlupakan.

Kita patut berbangga karena jati diri bangsa dikenal oleh dunia. Tanpa rasa malu dan gengsi masyarakat dunia justru kagum dan berminat untuk mempelajari budaya Indonesia. Rasa cinta dan bangga akan budaya Tanah Air harusnya kita miliki sebagai masyarakat Nusantara.

Memupuk hal ini terasa penting, karena reaksi kecewa terhadap budaya kita yang diklaim atau direnggut negara lain sangatlah tidak cukup membuktikan kalau kita peduli budaya bangsa.

Alumni program Darmasiswa asal Serbia memperkenalkan Budaya Indonesia di Beograd

Tarian Bedhaya Sarpo Rodra yang ditampilkan di Beograd, Serbia. (Foto/KBRI Beogard via Kemlu)

Belum lama ini, pada tanggal 30 Juni 2021 ragam seni dan budaya Indonesia seperti batik, wayang, lukisan dongeng khas Indonesia, dan topeng tradisional Indonesia dipamerkan pada gelaran "Indonesian Festival 2021: Exhibition of Crafts and Culture" di Beograd, Ibu Kota Serbia.

Gelaran ini justru diinisiasikan oleh 5 orang alumni program Darmasiswa asal Serbia, yaitu Andreja Krstic, Nikola Delosevic, Ana Vodopija, Katarina Mladenovic, dan Katarina Ivanovic.

Baca Juga : Warkop Buatan Orang Indonesia Ada di Swiss, Pelanggan Bisa Belajar Bahasa Indonesia

Pada kesempatan tersebut, Dubes RI untuk Serbia, M. Chandra W. Yudha menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih terhadap inisiasi yang dilakukan Alumni Darmasiswa tersebut karena sudah memperkenalkan budaya Indonesia lebih luas.

Selain pameran karya seni, pada waktu itu juga menampilkan tarian daerah seperti “Bedhaya Sarpo Rodra" asal Jawa, “Taruna Jaya" dari Bali, dan "Burung Enggang" dari Kalimantan di area pusat kota Beograd, di jalan Knez Mihailova. Tidak ketinggalan, dalam gelaran tersebut ditampilkan pula permainan alat-alat musik tradisional Indonesia yang dimainkan oleh beberapa musisi asal Serbia.

Masyarakat Hongaria rindu menyaksikan budaya Indonesia

Penampilan Tari Merak yang disaksikan di Budapest, Hongaria. (Foto/KBRI Budapest via Kemlu)

Tidak banyak yang mengetahui, ternyata budaya Indonesia justru dirindukan oleh masyarakat Hongaria. Hal ini terbukti karena gelaran di dua kota Hongaria yaitu Szeged dan Budapest mendapat antusias yang sangat baik.

Sebuah festival budaya bertajuk "Indonesian Week" yang diadakan pada 26 Juni 2021 lalu, ternyata menjadi gelaran pertama yang mendapatkan izin untuk mengumpulkan massa di Kota Szeged selama situasi pandemi. Gelaran ini mendapat antusias luar biasa dari masyarakat lokal yang hingga rela antre untuk menyaksikan gelaran tersebut.

“Kami rindu akan penampilan eksotisnya Indonesia, makanya kami rela antre masuk gedung pertunjukkannya," ungkap salah satu pengunjung yang mengantre masuk area Ferenc Hopp Museum of Asiatic Art di Budapest, tempat lain dari diselenggarakannya gelaran “Indonesian Week”. dikutip dari GNFI.

Dalam gelaran tersebut, menampilkan 10 karya foto dari fotografer Mario Blanco yang sebagian besar merupakan foto wilayah Indonesia. Penduduk asli Budapest yang ternyata merupakan alumni dari program Darmasiswa turut memeriahkan gelaran tersebut dengan menari Rindik Bali bersama Diaspora Indonesia serta warga lokal lain yang hadir karena memiliki kecintaan terhadap budaya Indonesia.

Terdapat Taman Indonesia yang berusia 20 tahun di Belanda

Warung makanan di Taman Indonesia Kallenkote, Steenwijkerland, Belanda. (Foto/KBRI Den Haag via Kemlu)

Kepopuleran Indonesia di Negeri Kincir Angin juga masih terasa. Hal ini terbukti karena keberadaan Taman Indonesia sebagai apresiasi yang luar biasa. Taman Indonesia sudah berdiri selama 20 tahun di desa Kallenkote, Steenwijkerland yang terdapat kebun binatang seluas 1,5 hektare.

Serasa di Indonesia jika berada di taman tersebut, karena terdapat area warung makan yang menyediakan menu nusantara. Pada area yang sama juga terdapat berbagai produk Indonesia seperti batik, kebaya hingga hiasan rumah dari batok kelapa dan cenderamata khas Indonesia lainnya.

Baca Juga : DAMN! I Love Indonesia, Fashion Lokal Branding Anak Bangsa Cinta Tanah Air

Pada tanggal 27 Juni kemarin, diselenggarakan pameran "Wayang Stories" yang menampilkan banyak koleksi wayang kulit dan wayang golek, milik pribadi warga Belanda dan koleksi dari Museum Tropen. Deretan wayang dari tokoh antagonis dan protagonis hingga hewan dipamerkan dalam kotak kaca di Taman Indonesia.

Selain itu, ditampilkannya pertunjukan koleksi wayang mini karya seniman Dominique, berupa tokoh wayang seperti sosok Rama, Sinta, dan Petruk, berukuran kecil sebesar kotak korek api. Tidak ketinggalan dalam kesempatan tersebut dimeriahkan aksi penari dari Sanggar Dwi Bumi yang menampilkan tarian Ramayana sebagai penutup.

Deretan pagelaran tadi, menjadi bukti yang luar biasa sekaligus menjadi sedikit pemandangan bagaimana derasnya budaya asing yang mempengaruhi Indonesia saat ini ternyata sebaliknya, budaya Indonesia diterima oleh sejumlah negara di dunia.

Foto cover oleh Merdeka.com, Iqbal Nugroho

Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Buka

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > Bukan Malu, Masyarakat Dunia Justru Kagum dan Belajar Budaya Indonesia

Bukan Malu, Masyarakat Dunia Justru Kagum dan Belajar Budaya Indonesia

05 July 2021 17:54 WIB
Budaya Indonesia

Sebagai insan yang cinta terhadap Tanah Air sepatutnya juga mencintai keanekaragaman budaya Indonesia. Bahkan hal ini perlu ditanamkan kepada seluruh generasi agar tidak padam. Peduli terhadap sejarah dan budaya sama dengan mengenal jati diri bangsa yang utuh, karena dari keanekaragaman memiliki keindahan masing-masing yang patut kita ketahui.

Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan suku bangsa, bahasa dan budayanya. Hal ini perlu digarisbawahi meski berbeda kita tetap satu jua. Memang untuk melestarikan kenekaragaman ini harus dipikul oleh setiap generasi, tidak ringan dan bukan tanpa rintangan. Secara tidak langsung setiap generasi harus berperan menjaga kelestarian budaya agar tidak terlupakan.

Kita patut berbangga karena jati diri bangsa dikenal oleh dunia. Tanpa rasa malu dan gengsi masyarakat dunia justru kagum dan berminat untuk mempelajari budaya Indonesia. Rasa cinta dan bangga akan budaya Tanah Air harusnya kita miliki sebagai masyarakat Nusantara.

Memupuk hal ini terasa penting, karena reaksi kecewa terhadap budaya kita yang diklaim atau direnggut negara lain sangatlah tidak cukup membuktikan kalau kita peduli budaya bangsa.

Alumni program Darmasiswa asal Serbia memperkenalkan Budaya Indonesia di Beograd

Tarian Bedhaya Sarpo Rodra yang ditampilkan di Beograd, Serbia. (Foto/KBRI Beogard via Kemlu)

Belum lama ini, pada tanggal 30 Juni 2021 ragam seni dan budaya Indonesia seperti batik, wayang, lukisan dongeng khas Indonesia, dan topeng tradisional Indonesia dipamerkan pada gelaran "Indonesian Festival 2021: Exhibition of Crafts and Culture" di Beograd, Ibu Kota Serbia.

Gelaran ini justru diinisiasikan oleh 5 orang alumni program Darmasiswa asal Serbia, yaitu Andreja Krstic, Nikola Delosevic, Ana Vodopija, Katarina Mladenovic, dan Katarina Ivanovic.

Baca Juga : Warkop Buatan Orang Indonesia Ada di Swiss, Pelanggan Bisa Belajar Bahasa Indonesia

Pada kesempatan tersebut, Dubes RI untuk Serbia, M. Chandra W. Yudha menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih terhadap inisiasi yang dilakukan Alumni Darmasiswa tersebut karena sudah memperkenalkan budaya Indonesia lebih luas.

Selain pameran karya seni, pada waktu itu juga menampilkan tarian daerah seperti “Bedhaya Sarpo Rodra" asal Jawa, “Taruna Jaya" dari Bali, dan "Burung Enggang" dari Kalimantan di area pusat kota Beograd, di jalan Knez Mihailova. Tidak ketinggalan, dalam gelaran tersebut ditampilkan pula permainan alat-alat musik tradisional Indonesia yang dimainkan oleh beberapa musisi asal Serbia.

Masyarakat Hongaria rindu menyaksikan budaya Indonesia

Penampilan Tari Merak yang disaksikan di Budapest, Hongaria. (Foto/KBRI Budapest via Kemlu)

Tidak banyak yang mengetahui, ternyata budaya Indonesia justru dirindukan oleh masyarakat Hongaria. Hal ini terbukti karena gelaran di dua kota Hongaria yaitu Szeged dan Budapest mendapat antusias yang sangat baik.

Sebuah festival budaya bertajuk "Indonesian Week" yang diadakan pada 26 Juni 2021 lalu, ternyata menjadi gelaran pertama yang mendapatkan izin untuk mengumpulkan massa di Kota Szeged selama situasi pandemi. Gelaran ini mendapat antusias luar biasa dari masyarakat lokal yang hingga rela antre untuk menyaksikan gelaran tersebut.

“Kami rindu akan penampilan eksotisnya Indonesia, makanya kami rela antre masuk gedung pertunjukkannya," ungkap salah satu pengunjung yang mengantre masuk area Ferenc Hopp Museum of Asiatic Art di Budapest, tempat lain dari diselenggarakannya gelaran “Indonesian Week”. dikutip dari GNFI.

Dalam gelaran tersebut, menampilkan 10 karya foto dari fotografer Mario Blanco yang sebagian besar merupakan foto wilayah Indonesia. Penduduk asli Budapest yang ternyata merupakan alumni dari program Darmasiswa turut memeriahkan gelaran tersebut dengan menari Rindik Bali bersama Diaspora Indonesia serta warga lokal lain yang hadir karena memiliki kecintaan terhadap budaya Indonesia.

Terdapat Taman Indonesia yang berusia 20 tahun di Belanda

Warung makanan di Taman Indonesia Kallenkote, Steenwijkerland, Belanda. (Foto/KBRI Den Haag via Kemlu)

Kepopuleran Indonesia di Negeri Kincir Angin juga masih terasa. Hal ini terbukti karena keberadaan Taman Indonesia sebagai apresiasi yang luar biasa. Taman Indonesia sudah berdiri selama 20 tahun di desa Kallenkote, Steenwijkerland yang terdapat kebun binatang seluas 1,5 hektare.

Serasa di Indonesia jika berada di taman tersebut, karena terdapat area warung makan yang menyediakan menu nusantara. Pada area yang sama juga terdapat berbagai produk Indonesia seperti batik, kebaya hingga hiasan rumah dari batok kelapa dan cenderamata khas Indonesia lainnya.

Baca Juga : DAMN! I Love Indonesia, Fashion Lokal Branding Anak Bangsa Cinta Tanah Air

Pada tanggal 27 Juni kemarin, diselenggarakan pameran "Wayang Stories" yang menampilkan banyak koleksi wayang kulit dan wayang golek, milik pribadi warga Belanda dan koleksi dari Museum Tropen. Deretan wayang dari tokoh antagonis dan protagonis hingga hewan dipamerkan dalam kotak kaca di Taman Indonesia.

Selain itu, ditampilkannya pertunjukan koleksi wayang mini karya seniman Dominique, berupa tokoh wayang seperti sosok Rama, Sinta, dan Petruk, berukuran kecil sebesar kotak korek api. Tidak ketinggalan dalam kesempatan tersebut dimeriahkan aksi penari dari Sanggar Dwi Bumi yang menampilkan tarian Ramayana sebagai penutup.

Deretan pagelaran tadi, menjadi bukti yang luar biasa sekaligus menjadi sedikit pemandangan bagaimana derasnya budaya asing yang mempengaruhi Indonesia saat ini ternyata sebaliknya, budaya Indonesia diterima oleh sejumlah negara di dunia.

Foto cover oleh Merdeka.com, Iqbal Nugroho

Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Buka

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!