SHARE
Home > News > Features > Bukan Warga Asli Tangerang, Kalau Kamu Nggak Tahu Hal-hal Ini!

Bukan Warga Asli Tangerang, Kalau Kamu Nggak Tahu Hal-hal Ini!

21 January 2019 18:26 WIB Features Tangerang

Warga Tangerang biasanya sering disebut sebagai orang Jakarta KW. Hal ini dikarenakan kebiasaan mereka yang selalu menjawab “tinggal di Jakarta” ketika ditanya tempat tinggal mereka. Kehidupan warga Tangerang sendiri lebih banyak dihabiskan di Jakarta ketimbang di daerah asalnya. Wajar saja, kalau banyak warga Tangerang yang nggak tahu beberapa hal di bawah ini :

1. Rumah Lengkong Rumah Lengkong merupakan salah satu rumah atau bangunan bersejarah yang luput dari perhatian publik. Tidak hanya itu, di sini juga ada Monumen Palagan Lengkong yang juga menjadi salah satu peninggalan dari “Peristiwa Lengkong” pada 25 Januari 1946. Pada zaman dahulu, rumah ini adalah gudang penyimpanan senjata pasukan Jepang dan di tempat ini juga Mayor Daan Mogot gugur karena ditembak oleh penjajah Jepang.

Dulunya, Serpong atau yang sekarang dikenal dengan BSD ini merupakan bagian penting dalam sejarah perang untuk memperebutkan atau mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Untuk mengenang peristiwa tersebut, Pemda Kabupaten Tangerang membangun Monumen Akademi Militer pada 26 Januari 1967. Rumah Lengkong dan Monumen Palagan Lengkong berada di Jalan Bukit Golf Utara No 2, Lengkong Wetan, BSD, Tangerang Selatan.

2. Nyi Mas Melati Nyi Mas Melati tercatat sebagai pahlawan wanita yang merebut kemerdekaan Indonesia di wilayah Tangerang. Ia juga merupakan salah satu pejuang wanita asal Tangerang yang melawan penjajah Belanda. Nyi Mas Melati dikenal gigih dalam melawan para penjajah Belanda, seperti ayahnya, yaitu Raden Kabal yang menentang keras masa penjajahan Belanda saat itu.

Dirangkum dari berbagai sumber, menurut catatan sejarah, Nyi Mas Melati dimakamkan di Desa Bunar Kecamatan Sukamulya, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Tetapi, ada sumber lain yang mengatakan bahwa makam keramat Nyi Mas Melati berada di Pulau Panjang, Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu.

Sosok Nyi Mas Melati juga dikenal sampai ke Kawasan Danau Situ Gintung Ciputat yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1933 silam. Kabarnya, Belanda mengubur sebagian jasad Nyi Mas Melati di kawasan ini. Untuk menghormati perjuangan Nyi Mas Melati, Pemkot Tangerang mengabadikan namanya dengan membangun Gedung Nyi Mas Melati di Jalan Daan Mogot Kota Tangerang, dan juga menjadi nama jalan di Kota Tangerang.

3. Rumah Sakit Sitanala Rumah Sakit Sitanala merupakan rumah sakit khusus yang melayani para penderita kusta. RS ini merupakan pindahan dari RSK “Lenteng Agung”, yang terletak di bagian selatan kira-kira 12 KM dari Ibukota Jakarta. Maklum saja, di zaman itu banyak warga Tangerang yang terjangkit penyakit kusta, sehingga pemerintah Indonesia merasa perlu untuk membangun sebuah rumah sakit yang fokus mengurusi para penderita kusta tersebut. Buat kamu yang belum tahu, RS Sitanala berada di Jalan Dr. Sitanala No 99, Karang Sari, Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

4. Titik Nol Tangerang Kamu tahu nggak di mana letak Titik Nol Tangerang? Titik Nol Tangerang berada di kawasan Pasar Lama Tangerang, yaitu Tugu Jam Argo Pantes. Tugu ini dibangun oleh perusahaan tekstil Argo Pantes pada 1970-an. Menurut cerita yang beredar, 1980 adalah masa kejayaan dari Argo Pantes. Para karyawan sering berkumpul di sini setiap pagi hari, siang hari hingga sore hari sesuai dengan shift kerjanya masing-masing.

5. Taman Makam Pahlawan Seribu Taman Makam Pahlawan Seribu merupakan sebuah tempat pemakaman khusus bagi para pahlawan. Situs ini juga sangat berkaitan erat dengan sejarah bangsa Indonesia. Meskipun namanya “Seribu”, bukan berarti ada 1.000 makam pahlawan yang ada di tempat ini. Secara keseluruhan, ada 240 makam pahlawan yang ada di sini.

Nama “Seribu” diambil dari kata “Serbu”, yaitu teriakan semangat perjuangan para pahlawan Indonesia dalam melawan penjajah Belanda. Di lokasi tersebut, dibangun pula Monumen Tugu Pahlawan. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan wilayah, telah membuat makam pahlawan itu terpinggirkan oleh kemunculan perniagaan komersial, ditambah lagi dengan pertigaan Cisauk yang terkenal dengan kemacetan lalu lintasnya.

Soffi Amira P.
[email protected]

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > Bukan Warga Asli Tangerang, Kalau Kamu Nggak Tahu Hal-hal Ini!

Bukan Warga Asli Tangerang, Kalau Kamu Nggak Tahu Hal-hal Ini!

21 January 2019 18:26 WIB
Features Tangerang

Warga Tangerang biasanya sering disebut sebagai orang Jakarta KW. Hal ini dikarenakan kebiasaan mereka yang selalu menjawab “tinggal di Jakarta” ketika ditanya tempat tinggal mereka. Kehidupan warga Tangerang sendiri lebih banyak dihabiskan di Jakarta ketimbang di daerah asalnya. Wajar saja, kalau banyak warga Tangerang yang nggak tahu beberapa hal di bawah ini :

1. Rumah Lengkong Rumah Lengkong merupakan salah satu rumah atau bangunan bersejarah yang luput dari perhatian publik. Tidak hanya itu, di sini juga ada Monumen Palagan Lengkong yang juga menjadi salah satu peninggalan dari “Peristiwa Lengkong” pada 25 Januari 1946. Pada zaman dahulu, rumah ini adalah gudang penyimpanan senjata pasukan Jepang dan di tempat ini juga Mayor Daan Mogot gugur karena ditembak oleh penjajah Jepang.

Dulunya, Serpong atau yang sekarang dikenal dengan BSD ini merupakan bagian penting dalam sejarah perang untuk memperebutkan atau mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Untuk mengenang peristiwa tersebut, Pemda Kabupaten Tangerang membangun Monumen Akademi Militer pada 26 Januari 1967. Rumah Lengkong dan Monumen Palagan Lengkong berada di Jalan Bukit Golf Utara No 2, Lengkong Wetan, BSD, Tangerang Selatan.

2. Nyi Mas Melati Nyi Mas Melati tercatat sebagai pahlawan wanita yang merebut kemerdekaan Indonesia di wilayah Tangerang. Ia juga merupakan salah satu pejuang wanita asal Tangerang yang melawan penjajah Belanda. Nyi Mas Melati dikenal gigih dalam melawan para penjajah Belanda, seperti ayahnya, yaitu Raden Kabal yang menentang keras masa penjajahan Belanda saat itu.

Dirangkum dari berbagai sumber, menurut catatan sejarah, Nyi Mas Melati dimakamkan di Desa Bunar Kecamatan Sukamulya, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Tetapi, ada sumber lain yang mengatakan bahwa makam keramat Nyi Mas Melati berada di Pulau Panjang, Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu.

Sosok Nyi Mas Melati juga dikenal sampai ke Kawasan Danau Situ Gintung Ciputat yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1933 silam. Kabarnya, Belanda mengubur sebagian jasad Nyi Mas Melati di kawasan ini. Untuk menghormati perjuangan Nyi Mas Melati, Pemkot Tangerang mengabadikan namanya dengan membangun Gedung Nyi Mas Melati di Jalan Daan Mogot Kota Tangerang, dan juga menjadi nama jalan di Kota Tangerang.

3. Rumah Sakit Sitanala Rumah Sakit Sitanala merupakan rumah sakit khusus yang melayani para penderita kusta. RS ini merupakan pindahan dari RSK “Lenteng Agung”, yang terletak di bagian selatan kira-kira 12 KM dari Ibukota Jakarta. Maklum saja, di zaman itu banyak warga Tangerang yang terjangkit penyakit kusta, sehingga pemerintah Indonesia merasa perlu untuk membangun sebuah rumah sakit yang fokus mengurusi para penderita kusta tersebut. Buat kamu yang belum tahu, RS Sitanala berada di Jalan Dr. Sitanala No 99, Karang Sari, Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

4. Titik Nol Tangerang Kamu tahu nggak di mana letak Titik Nol Tangerang? Titik Nol Tangerang berada di kawasan Pasar Lama Tangerang, yaitu Tugu Jam Argo Pantes. Tugu ini dibangun oleh perusahaan tekstil Argo Pantes pada 1970-an. Menurut cerita yang beredar, 1980 adalah masa kejayaan dari Argo Pantes. Para karyawan sering berkumpul di sini setiap pagi hari, siang hari hingga sore hari sesuai dengan shift kerjanya masing-masing.

5. Taman Makam Pahlawan Seribu Taman Makam Pahlawan Seribu merupakan sebuah tempat pemakaman khusus bagi para pahlawan. Situs ini juga sangat berkaitan erat dengan sejarah bangsa Indonesia. Meskipun namanya “Seribu”, bukan berarti ada 1.000 makam pahlawan yang ada di tempat ini. Secara keseluruhan, ada 240 makam pahlawan yang ada di sini.

Nama “Seribu” diambil dari kata “Serbu”, yaitu teriakan semangat perjuangan para pahlawan Indonesia dalam melawan penjajah Belanda. Di lokasi tersebut, dibangun pula Monumen Tugu Pahlawan. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan wilayah, telah membuat makam pahlawan itu terpinggirkan oleh kemunculan perniagaan komersial, ditambah lagi dengan pertigaan Cisauk yang terkenal dengan kemacetan lalu lintasnya.

Soffi Amira P.
[email protected]
Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Tutup

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!