SHARE
Home > News > Features > Kualitas Udara Makin Buruk, Bagaimana Cara Memperbaikinya?
Kualitas Udara Makin Buruk, Bagaimana Cara Memperbaikinya?

Kualitas Udara Makin Buruk, Bagaimana Cara Memperbaikinya?

17 November 2020 14:37 WIB Tangerang Selatan News Polusi Udara Menjaga Kualitas Udara

Penyedia data polusi udara yang berbasis di Swiss, yaitu IQAir AirVisual telah merilis laporan kualitas udara di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Berdasarkan laporan tersebut, Tangsel menjadi salah satu Kota dengan kualitas udara yang cukup buruk. Namun, masih berbeda jauh dengan Kota Jakarta yang kualitas udaranya sangat buruk.

Selama 2019 lalu, Tangerang Selatan masuk ke kategori 'Tidak Sehat' dengan tingkat PM2.5 81,3 mikrogram/m3. Saat ini, tingkat polusi udara di Tangsel berstatus 'Sedang' dengan tingkat PM2.5 28,2 mikrogram/m3.

Penggunaan energi berbasis batubara dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan
Penggunaan energi berbasis batubara dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. (Pexels/Pixabay)

Laporan tersebut berfokus pada konsentrasi PM2.5, karena polutan udara yang luas dinilai sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. PM2.5 sendiri merupakan partikel udara yang ukurannya bisa mencapai 2,5 mikron. Artinya, ukuran tersebut memungkinkan partikel masuk ke aliran darah lewat sistem pernapasan dan menyebar ke tubuh.

Partikel yang masuk ke aliran darah dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan asma. Seperti yang diketahui, banyak kota yang terkena dampak dari kebakaran hutan, pembangunan infrastruktur hingga imbas dari penggunaan energi berbasis batubara.

Baca juga: Kurangi Polusi Udara, Pertamina Tangsel Jual Pertalite Seharga Premium!

Lalu, bagaimana cara menjaga kualitas udara agar tetap aman untuk kesehatan tubuh? Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

Tips Menjaga Kualitas dan Kelestarian Udara

Apakah kamu menyadari, bahwa kondisi udara yang dihirup selalu berubah? Dalam beberapa tahun terakhir, kualitas udara di beberapa Kota mengalami perubahan yang cukup signifikan. Apalagi, pandemi COVID-19 di Indonesia masih belum menemukan titik terang.

1. Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi
Penggunaan kendaraan pribadi menyebabkan kualitas udara memburuk
Penggunaan kendaraan pribadi menyebabkan kualitas udara memburuk. (Pexels/Alifia Harina)

Cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kualitas udara adalah mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Jadi, kamu bisa menggunakan transportasi publik untuk bepergian. Dengan menggunakan transportasi publik, kamu juga ikut mengurangi kemacetan di kota-kota besar.

2. Menanam Tanaman di Rumah
Ada beberapa jenis tanaman yang berdampak baik untuk lingkungan
Ada beberapa jenis tanaman yang berdampak baik untuk lingkungan. (Pexels/cottonbro)

Menanam tanaman di rumah juga menjadi salah satu cara untuk mengurangi polusi udara. Hal itu dikarenakan tanaman dapat menyaring udara kotor dan menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Selain itu, tanaman juga bisa membuat kualitas udara menjadi lebih nyaman dan sejuk.

Jenis tanaman yang bisa kamu pilih adalah palem bambu, pakis, sirih gading, hebras, atau lili paris. Jika gerakan ini dilakukan oleh banyak orang, maka akan membawa dampak yang sangat baik untuk lingkungan.

3. Menjaga dan Merawat Kendaraan
Asap dari knalpot kendaraan menghasilkan gas karbon monoksida yang berbahaya untuk kesehatan
Asap dari knalpot kendaraan menghasilkan gas karbon monoksida yang berbahaya untuk kesehatan. (Pexels/Malte Luk)

Jika kamu tidak menjaga dan merawat kendaraan, maka akan menghasilkan gas buang yang sangat kotor. Misalnya, knalpot kendaraan mengeluarkan banyak asap, berarti kendaraan kamu kondisinya tidak sehat dan harus diperbaiki.

Baca juga: 4 Bengkel Mobil di BSD City yang Melayani Home Service

Pastikan kamu tidak membiarkan kendaraanmu rusak begitu saja. Sebab, gas yang dihasilkan adalah karbon monoksida yang dapat mengganggu kesehatan, seperti pusing, mual hingga pingsan. Sebaiknya, cek emisi kendaraan agar tidak membahayakan banyak orang.

4. Jangan Membakar Sampah
Pembakaran sampah menghasilkan gas karbon dioskida yang dapat mencemari udara
Pembakaran sampah menghasilkan gas karbon dioskida yang dapat mencemari udara. (Pexels/Lisa Fotions)

Saat kamu membakar sampah, nantinya ada gas karbon dioksida yang dihasilkan. Selain mencemari udara, gas tersebut dapat meningkatkan pemanasan global. Selain itu, pembakaran sampah juga menghasilkan gas klorin yang dapat merusak atmosfer bumi.

5. Menghemat Energi
Menghemat energi listrik sangat penting untuk mengurangi polusi udara
Menghemat energi listrik sangat penting untuk mengurangi polusi udara. (Pexels/Eric Anada)

Menghemat energi juga menjadi solusi untuk mengurangi polusi udara. Seperti yang diketahui, Indonesia masih menggunakan batubara sebagai penghasil bahan bakar pembangkit listrik. Jika sudah selesai menggunakan peralatan elektronik, sebaiknya cabut saklar listriknya.

Jangan lupa juga untuk mematikan lampu jika masih terang atau setelah digunakan. Dengan menghemat energi, kamu sudah ikut membantu mengurangi polusi udara!

Supaya kualitas udara di tempat tinggalmu lebih baik, maka harus ikut mencegahnya dengan beberapa cara di atas. Kamu harus turut berperan dalam untuk menjaga serta mengurangi jumlah polusi udara yang semakin meningkat. Kalau bukan kita, siapa lagi? (Nathasya)

Baca juga: UMN Dinobatkan Sebagai Kampus dengan Pengelola Energi dan Air Terbaik di Indonesia

Soffi Amira P.
[email protected]

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > Kualitas Udara Makin Buruk, Bagaimana Cara Memperbaikinya?

Kualitas Udara Makin Buruk, Bagaimana Cara Memperbaikinya?

17 November 2020 14:37 WIB
Tangerang Selatan News Polusi Udara Menjaga Kualitas Udara

Penyedia data polusi udara yang berbasis di Swiss, yaitu IQAir AirVisual telah merilis laporan kualitas udara di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Berdasarkan laporan tersebut, Tangsel menjadi salah satu Kota dengan kualitas udara yang cukup buruk. Namun, masih berbeda jauh dengan Kota Jakarta yang kualitas udaranya sangat buruk.

Selama 2019 lalu, Tangerang Selatan masuk ke kategori 'Tidak Sehat' dengan tingkat PM2.5 81,3 mikrogram/m3. Saat ini, tingkat polusi udara di Tangsel berstatus 'Sedang' dengan tingkat PM2.5 28,2 mikrogram/m3.

Penggunaan energi berbasis batubara dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan
Penggunaan energi berbasis batubara dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. (Pexels/Pixabay)

Laporan tersebut berfokus pada konsentrasi PM2.5, karena polutan udara yang luas dinilai sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. PM2.5 sendiri merupakan partikel udara yang ukurannya bisa mencapai 2,5 mikron. Artinya, ukuran tersebut memungkinkan partikel masuk ke aliran darah lewat sistem pernapasan dan menyebar ke tubuh.

Partikel yang masuk ke aliran darah dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan asma. Seperti yang diketahui, banyak kota yang terkena dampak dari kebakaran hutan, pembangunan infrastruktur hingga imbas dari penggunaan energi berbasis batubara.

Baca juga: Kurangi Polusi Udara, Pertamina Tangsel Jual Pertalite Seharga Premium!

Lalu, bagaimana cara menjaga kualitas udara agar tetap aman untuk kesehatan tubuh? Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

Tips Menjaga Kualitas dan Kelestarian Udara

Apakah kamu menyadari, bahwa kondisi udara yang dihirup selalu berubah? Dalam beberapa tahun terakhir, kualitas udara di beberapa Kota mengalami perubahan yang cukup signifikan. Apalagi, pandemi COVID-19 di Indonesia masih belum menemukan titik terang.

1. Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi
Penggunaan kendaraan pribadi menyebabkan kualitas udara memburuk
Penggunaan kendaraan pribadi menyebabkan kualitas udara memburuk. (Pexels/Alifia Harina)

Cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kualitas udara adalah mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Jadi, kamu bisa menggunakan transportasi publik untuk bepergian. Dengan menggunakan transportasi publik, kamu juga ikut mengurangi kemacetan di kota-kota besar.

2. Menanam Tanaman di Rumah
Ada beberapa jenis tanaman yang berdampak baik untuk lingkungan
Ada beberapa jenis tanaman yang berdampak baik untuk lingkungan. (Pexels/cottonbro)

Menanam tanaman di rumah juga menjadi salah satu cara untuk mengurangi polusi udara. Hal itu dikarenakan tanaman dapat menyaring udara kotor dan menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Selain itu, tanaman juga bisa membuat kualitas udara menjadi lebih nyaman dan sejuk.

Jenis tanaman yang bisa kamu pilih adalah palem bambu, pakis, sirih gading, hebras, atau lili paris. Jika gerakan ini dilakukan oleh banyak orang, maka akan membawa dampak yang sangat baik untuk lingkungan.

3. Menjaga dan Merawat Kendaraan
Asap dari knalpot kendaraan menghasilkan gas karbon monoksida yang berbahaya untuk kesehatan
Asap dari knalpot kendaraan menghasilkan gas karbon monoksida yang berbahaya untuk kesehatan. (Pexels/Malte Luk)

Jika kamu tidak menjaga dan merawat kendaraan, maka akan menghasilkan gas buang yang sangat kotor. Misalnya, knalpot kendaraan mengeluarkan banyak asap, berarti kendaraan kamu kondisinya tidak sehat dan harus diperbaiki.

Baca juga: 4 Bengkel Mobil di BSD City yang Melayani Home Service

Pastikan kamu tidak membiarkan kendaraanmu rusak begitu saja. Sebab, gas yang dihasilkan adalah karbon monoksida yang dapat mengganggu kesehatan, seperti pusing, mual hingga pingsan. Sebaiknya, cek emisi kendaraan agar tidak membahayakan banyak orang.

4. Jangan Membakar Sampah
Pembakaran sampah menghasilkan gas karbon dioskida yang dapat mencemari udara
Pembakaran sampah menghasilkan gas karbon dioskida yang dapat mencemari udara. (Pexels/Lisa Fotions)

Saat kamu membakar sampah, nantinya ada gas karbon dioksida yang dihasilkan. Selain mencemari udara, gas tersebut dapat meningkatkan pemanasan global. Selain itu, pembakaran sampah juga menghasilkan gas klorin yang dapat merusak atmosfer bumi.

5. Menghemat Energi
Menghemat energi listrik sangat penting untuk mengurangi polusi udara
Menghemat energi listrik sangat penting untuk mengurangi polusi udara. (Pexels/Eric Anada)

Menghemat energi juga menjadi solusi untuk mengurangi polusi udara. Seperti yang diketahui, Indonesia masih menggunakan batubara sebagai penghasil bahan bakar pembangkit listrik. Jika sudah selesai menggunakan peralatan elektronik, sebaiknya cabut saklar listriknya.

Jangan lupa juga untuk mematikan lampu jika masih terang atau setelah digunakan. Dengan menghemat energi, kamu sudah ikut membantu mengurangi polusi udara!

Supaya kualitas udara di tempat tinggalmu lebih baik, maka harus ikut mencegahnya dengan beberapa cara di atas. Kamu harus turut berperan dalam untuk menjaga serta mengurangi jumlah polusi udara yang semakin meningkat. Kalau bukan kita, siapa lagi? (Nathasya)

Baca juga: UMN Dinobatkan Sebagai Kampus dengan Pengelola Energi dan Air Terbaik di Indonesia

Soffi Amira P.
[email protected]
Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Tutup

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!