SHARE
Home > News > Features > Cetak Sertifikat Vaksin Dinilai Berbahaya, Ini Alasannya
Cetak Sertifikat Vaksin Dinilai Berbahaya, Ini Alasannya

Cetak Sertifikat Vaksin Dinilai Berbahaya, Ini Alasannya

30 August 2021 15:12 WIB PeduliLindungi Sertifikat Vaksin Features

Saat ini, masyarakat diminta untuk tidak cetak sertifikat vaksin. Hal itu disampaikan oleh pemerintah melalui Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19. Tujuan dari larangan tersebut adalah untuk melindungi data pribadi masyarakat.

Seperti yang diketahui, sertifikat vaksin COVID-19 berisi sejumlah data pribadi dan informasi penting dari orang yang di-vaksinasi. Maka dari itu, masyarakat harus mengurungkan niatnya jika ingin mencetak sertifikat vaksin PeduliLindungi.

Baca juga: Begini Cara Download Sertifikat Vaksin di PeduliLindungi

Lalu, apa alasan lainnya mengapa cetak sertifikat vaksin COVID-19 dinilai berbahaya? Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

Alasan Mengapa Cetak Sertifikat Vaksin Jadi Kartu Berbahaya

1. Terjadinya Kebocoran Data
Cetak sertifikat vaksin dapat menyebabkan kebocoran data
Cetak sertifikat vaksin dapat menyebabkan kebocoran data. (Pexels/Soumil Kumar)

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, cetak sertifikat vaksin COVID online sangat rawan kebocoran data. Kemudian, bisa disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab. Pihaknya pun mengimbau warga yang sudah di-vaksin untuk tidak perlu mencetak sertifikatnya.

"Masyarakat tak perlu lagi mencetak sertifikat vaksin untuk melindungi data pribadi dari kebocoran penyalahgunaan oleh pihak tak bertanggung jawab," kata Wiku dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/8/2021).

2. Penyalahgunaan Data Pribadi
Sertifikat vaksin memuat sejumlah informasi penting
Sertifikat vaksin memuat sejumlah informasi penting. (Pexels/Pixabay)

Lalu, cetak kartu sertifikat vaksin COVID berarti harus menjaga agar tidak tersebar atau hilang. Hal itu dikarenakan sertifikat vaksin memuat sejumlah informasi penting, seperti:

  • Nama lengkap
  • NIK
  • Tanggal lahir
  • Barcode
  • ID
  • Tanggal vaksin diberikan
  • Informasi dosis vaksin
  • Merek vaksin yang digunakan
  • Nomor batch vaksin
  • Pernyataan dan peraturan Menteri Kesehatan Indonesia

Baca juga: Mengenal Jenis Vaksin COVID-19, Apa Saja Perbedaannya?

Jika kamu menggunakan jasa cetak sertifikat vaksin, maka akan berisiko pada kebocoran data pribadi. Kemudian, sertifikat akan disalahgunakan oleh penyedia jasa untuk hal-hal negatif. Salah satunya adalah mengakses pinjaman online.

3. Pemerintah Tak Mewajibkan Cetak Kartu Sertifikat Vaksin
Pemerintah tidak mewajibkan cetak sertifikat vaksin
Pemerintah tidak mewajibkan cetak sertifikat vaksin. (Sumber: RRI)

Sebagai informasi, tidak ada persyaratan atau ketentuan yang mengharuskan masyarakat untuk mencetak sertifikat vaksin dalam bentuk kartu. Pemerintah hingga penyedia layanan perjalanan dan layanan publik juga tidak mewajibkan sertifikat vaksin harus dalam bentuk fisik.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, Kemenkes tidak mengatur ketentuan boleh atau tidaknya sertifikat vaksin dicetak dalam bentuk kartu.

"Hal ini (cetak sertifikat vaksin) tidak kami atur," kata Nadia.

4. Gunakan Aplikasi PeduliLindungi
Sertifikat vaksin bisa diunduh lewat aplikasi PeduliLindungi
Sertifikat vaksin bisa diunduh lewat aplikasi PeduliLindungi. (Sumber: PeduliLindungi)

Masyarakat sebenarnya bisa menggunakan aplikasi PeduliLindungi melalui HP untuk menjaga keamanan data dan informasi pribadi. Dengan mengunduh aplikasi PeduliLindungi, kamu dapat menunjukkan sertifikat vaksin dengan mudah saat dibutuhkan. Selain itu, data pribadi juga aman dan terlindungi.

Berdasarkan pantauan, akses masuk ke aplikasi PeduliLindungi membutuhkan akun. Jika belum memiliki akun, maka kamu bisa melakukan pendaftaran dengan email dan nomor telepon. Selanjutnya, ikuti petunjuk yang diminta.

Setelah itu, masukkan kode OTP yang dikirim melalui SMS untuk verifikasi akun kamu. Lalu, pada bagian atas nantinya akan muncul menu 'Akun', kemudian tinggal klik saja.

Pilih menu 'Sertifikat Vaksin', lalu sertifikat milik kamu akan ditampilkan. Jika ingin memperbesar sertifikat vaksin, kamu hanya perlu mengklik gambar vaksinnya.

Itulah alasan mengapa cetak sertifikat vaksin dianggap berbahaya. Hal itu bertujuan untuk melindungi data beserta informasi pribadi kamu. Jika ingin menunjukkan sertifikat vaksin, kamu hanya tinggal membuka aplikasi PeduliLindungi.

Baca juga: Ini Manfaat Sertifikat Vaksin COVID-19 yang Bisa Kamu Dapatkan

Soffi Amira P.
[email protected]

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > Cetak Sertifikat Vaksin Dinilai Berbahaya, Ini Alasannya

Cetak Sertifikat Vaksin Dinilai Berbahaya, Ini Alasannya

30 August 2021 15:12 WIB
PeduliLindungi Sertifikat Vaksin Features

Saat ini, masyarakat diminta untuk tidak cetak sertifikat vaksin. Hal itu disampaikan oleh pemerintah melalui Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19. Tujuan dari larangan tersebut adalah untuk melindungi data pribadi masyarakat.

Seperti yang diketahui, sertifikat vaksin COVID-19 berisi sejumlah data pribadi dan informasi penting dari orang yang di-vaksinasi. Maka dari itu, masyarakat harus mengurungkan niatnya jika ingin mencetak sertifikat vaksin PeduliLindungi.

Baca juga: Begini Cara Download Sertifikat Vaksin di PeduliLindungi

Lalu, apa alasan lainnya mengapa cetak sertifikat vaksin COVID-19 dinilai berbahaya? Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

Alasan Mengapa Cetak Sertifikat Vaksin Jadi Kartu Berbahaya

1. Terjadinya Kebocoran Data
Cetak sertifikat vaksin dapat menyebabkan kebocoran data
Cetak sertifikat vaksin dapat menyebabkan kebocoran data. (Pexels/Soumil Kumar)

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, cetak sertifikat vaksin COVID online sangat rawan kebocoran data. Kemudian, bisa disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab. Pihaknya pun mengimbau warga yang sudah di-vaksin untuk tidak perlu mencetak sertifikatnya.

"Masyarakat tak perlu lagi mencetak sertifikat vaksin untuk melindungi data pribadi dari kebocoran penyalahgunaan oleh pihak tak bertanggung jawab," kata Wiku dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/8/2021).

2. Penyalahgunaan Data Pribadi
Sertifikat vaksin memuat sejumlah informasi penting
Sertifikat vaksin memuat sejumlah informasi penting. (Pexels/Pixabay)

Lalu, cetak kartu sertifikat vaksin COVID berarti harus menjaga agar tidak tersebar atau hilang. Hal itu dikarenakan sertifikat vaksin memuat sejumlah informasi penting, seperti:

  • Nama lengkap
  • NIK
  • Tanggal lahir
  • Barcode
  • ID
  • Tanggal vaksin diberikan
  • Informasi dosis vaksin
  • Merek vaksin yang digunakan
  • Nomor batch vaksin
  • Pernyataan dan peraturan Menteri Kesehatan Indonesia

Baca juga: Mengenal Jenis Vaksin COVID-19, Apa Saja Perbedaannya?

Jika kamu menggunakan jasa cetak sertifikat vaksin, maka akan berisiko pada kebocoran data pribadi. Kemudian, sertifikat akan disalahgunakan oleh penyedia jasa untuk hal-hal negatif. Salah satunya adalah mengakses pinjaman online.

3. Pemerintah Tak Mewajibkan Cetak Kartu Sertifikat Vaksin
Pemerintah tidak mewajibkan cetak sertifikat vaksin
Pemerintah tidak mewajibkan cetak sertifikat vaksin. (Sumber: RRI)

Sebagai informasi, tidak ada persyaratan atau ketentuan yang mengharuskan masyarakat untuk mencetak sertifikat vaksin dalam bentuk kartu. Pemerintah hingga penyedia layanan perjalanan dan layanan publik juga tidak mewajibkan sertifikat vaksin harus dalam bentuk fisik.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, Kemenkes tidak mengatur ketentuan boleh atau tidaknya sertifikat vaksin dicetak dalam bentuk kartu.

"Hal ini (cetak sertifikat vaksin) tidak kami atur," kata Nadia.

4. Gunakan Aplikasi PeduliLindungi
Sertifikat vaksin bisa diunduh lewat aplikasi PeduliLindungi
Sertifikat vaksin bisa diunduh lewat aplikasi PeduliLindungi. (Sumber: PeduliLindungi)

Masyarakat sebenarnya bisa menggunakan aplikasi PeduliLindungi melalui HP untuk menjaga keamanan data dan informasi pribadi. Dengan mengunduh aplikasi PeduliLindungi, kamu dapat menunjukkan sertifikat vaksin dengan mudah saat dibutuhkan. Selain itu, data pribadi juga aman dan terlindungi.

Berdasarkan pantauan, akses masuk ke aplikasi PeduliLindungi membutuhkan akun. Jika belum memiliki akun, maka kamu bisa melakukan pendaftaran dengan email dan nomor telepon. Selanjutnya, ikuti petunjuk yang diminta.

Setelah itu, masukkan kode OTP yang dikirim melalui SMS untuk verifikasi akun kamu. Lalu, pada bagian atas nantinya akan muncul menu 'Akun', kemudian tinggal klik saja.

Pilih menu 'Sertifikat Vaksin', lalu sertifikat milik kamu akan ditampilkan. Jika ingin memperbesar sertifikat vaksin, kamu hanya perlu mengklik gambar vaksinnya.

Itulah alasan mengapa cetak sertifikat vaksin dianggap berbahaya. Hal itu bertujuan untuk melindungi data beserta informasi pribadi kamu. Jika ingin menunjukkan sertifikat vaksin, kamu hanya tinggal membuka aplikasi PeduliLindungi.

Baca juga: Ini Manfaat Sertifikat Vaksin COVID-19 yang Bisa Kamu Dapatkan

Soffi Amira P.
[email protected]
Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Buka

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!