SHARE
Home > News > Features > Hati-hati Konsumsi Lemak Berlebih Dapat Memperburuk Gejala Covid-19

Hati-hati Konsumsi Lemak Berlebih Dapat Memperburuk Gejala Covid-19

24 August 2021 11:59 WIB Merahputih Feature

Konsumsi lemak berlebih memang berbahaya bagi tubuh, karena dapat memicu berbagai penyakit seperti jantung, hipertensi, diabetes, kanker, darah menggumpal, dan berbagai penyakit lainnya. Tak hanya memicu munculnya berbagai penyakit, konsumsi lemak berlebih juga dapat berakibat buruk pada para penderita Covid-19.

Dokter Spesialis Gizi dan PPSI Ilmu Gizi Klinik Universitas Indonesia, dr. Juwalita Surapsari menjelaskan bahwa asupan lemak terutama yang bersifat jenuh dan berlebih dapat memperburuk gejala Covid-19. Hal tersebut disampaikan dirinya melalui sebuah webinar bertajuk "Bahaya Salah Asupan Saat Pandemi dan Isoman," seperti yang dikutip dari merahputih.com, Kamis (19/8/2021).

Hindari konsumsi makanan yang mengandung lemak berlebih. (Foto/Shutterstock)

"Konsumsi banyak lemak terutama lemak jenuh akan bisa menyebabkan kondisi peradangan lebih berat, akhirnya yang mungkin keluhannya ringan tetapi karena konsumsi yang salah bisa jadi lebih berat gejalanya," kata dr. Juwalita.

Ia juga mengatakan bahwa asupan lemak yang tinggi dapat memengaruhi reseptor tempat melekatnya virus SARS-CoV-2 atau ACE-2 hingga mengakibatkan lemahnya imun tubuh dan mudahnya virus masuk ke dalam tubuh.

Salah satu jenis lemak tersebut yakni yang sifatnya jenuh, karena bisa meningkatkan pengeluaran mediator yang sifatnya inflamasi dari sel imun. Bila hal tersebut terjadi, inflamasi bisa menjadi semakin berat yang memberikan efek pada memperparahnya gejala Covid-19 pada pasien.

Diet tinggi lemak justru dapat menurunkan respon imun tubuh. (Unsplash/Bruno Nascimento)

Sementara itu diet tinggi lemak juga dapat memengaruhi kondisi bakteri baik pada usus hingga mengakibatkan terjadinya peradangan menyeluruh. Kamu pastinya tidak ingin hal tersebut terjadi karena malah dapat menurunkan sistem imun tubuh.

"Mikrobiota di dalam tubuh ini punya manfaat luar biasa, tidak hanya menjaga kesehatan saluran cerna tapi juga berdampat pada sistem imunitas tubuh karena membantu mengaktivasi sel-sel imun tubuh, meskipun kelihatannya hanya di usus," ungkapnya.

Maka dari itu, kamu sangat dianjurkan untuk membatasi konsumsi lemak apabila ingin meraih kondisi tubuh yang sehat, termasuk meningkatkan respon imun tubuh. Kementerian Kesehatan menganjurkan batas konsumsi lemak yaitu 20-25 persen dari total energi (702 kkal) atau setara dengan lima sendok makan per orang setiap harinya.

Konsumsi makanan segar dan minim olahan untuk percepat pemulihan Covid-19. (Unsplash/Ella Ollsen)

Untuk menghindari konsumsi lemak berlebih, juga ada pola makan yang dianjurkan bagi pasien Covid-19 terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri. Dokter Juwalita menganjurkan agar pasien Covid-19 melakukan diet bergizi seimbang seperti konsumsi makanan segar dan minim olahan sesuai dengan anjuran WHO.

Hal tersebut perlu dilakukan agar pasien dapat menerima berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin, mineral, serat makanan, protein, dan antioksidan untuk pemulihan lebih baik dan lebih cepat. Pasien Covid-19 juga masih dapat menerima karbohidrat melalui beras merah, beras cokelat, dan umbi-umbian.

Sementara untuk protein dapat diambil dari makanan seperti seafood, ayam tanpa kulit, daging sapi, dan kacang-kacangan. Pasien Covid-19 juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung magnesium, selenium, dan mikronutrien untuk mempercepat pemulihan. (WAF)


Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > Hati-hati Konsumsi Lemak Berlebih Dapat Memperburuk Gejala Covid-19

Hati-hati Konsumsi Lemak Berlebih Dapat Memperburuk Gejala Covid-19

24 August 2021 11:59 WIB
Merahputih Feature

Konsumsi lemak berlebih memang berbahaya bagi tubuh, karena dapat memicu berbagai penyakit seperti jantung, hipertensi, diabetes, kanker, darah menggumpal, dan berbagai penyakit lainnya. Tak hanya memicu munculnya berbagai penyakit, konsumsi lemak berlebih juga dapat berakibat buruk pada para penderita Covid-19.

Dokter Spesialis Gizi dan PPSI Ilmu Gizi Klinik Universitas Indonesia, dr. Juwalita Surapsari menjelaskan bahwa asupan lemak terutama yang bersifat jenuh dan berlebih dapat memperburuk gejala Covid-19. Hal tersebut disampaikan dirinya melalui sebuah webinar bertajuk "Bahaya Salah Asupan Saat Pandemi dan Isoman," seperti yang dikutip dari merahputih.com, Kamis (19/8/2021).

Hindari konsumsi makanan yang mengandung lemak berlebih. (Foto/Shutterstock)

"Konsumsi banyak lemak terutama lemak jenuh akan bisa menyebabkan kondisi peradangan lebih berat, akhirnya yang mungkin keluhannya ringan tetapi karena konsumsi yang salah bisa jadi lebih berat gejalanya," kata dr. Juwalita.

Ia juga mengatakan bahwa asupan lemak yang tinggi dapat memengaruhi reseptor tempat melekatnya virus SARS-CoV-2 atau ACE-2 hingga mengakibatkan lemahnya imun tubuh dan mudahnya virus masuk ke dalam tubuh.

Salah satu jenis lemak tersebut yakni yang sifatnya jenuh, karena bisa meningkatkan pengeluaran mediator yang sifatnya inflamasi dari sel imun. Bila hal tersebut terjadi, inflamasi bisa menjadi semakin berat yang memberikan efek pada memperparahnya gejala Covid-19 pada pasien.

Diet tinggi lemak justru dapat menurunkan respon imun tubuh. (Unsplash/Bruno Nascimento)

Sementara itu diet tinggi lemak juga dapat memengaruhi kondisi bakteri baik pada usus hingga mengakibatkan terjadinya peradangan menyeluruh. Kamu pastinya tidak ingin hal tersebut terjadi karena malah dapat menurunkan sistem imun tubuh.

"Mikrobiota di dalam tubuh ini punya manfaat luar biasa, tidak hanya menjaga kesehatan saluran cerna tapi juga berdampat pada sistem imunitas tubuh karena membantu mengaktivasi sel-sel imun tubuh, meskipun kelihatannya hanya di usus," ungkapnya.

Maka dari itu, kamu sangat dianjurkan untuk membatasi konsumsi lemak apabila ingin meraih kondisi tubuh yang sehat, termasuk meningkatkan respon imun tubuh. Kementerian Kesehatan menganjurkan batas konsumsi lemak yaitu 20-25 persen dari total energi (702 kkal) atau setara dengan lima sendok makan per orang setiap harinya.

Konsumsi makanan segar dan minim olahan untuk percepat pemulihan Covid-19. (Unsplash/Ella Ollsen)

Untuk menghindari konsumsi lemak berlebih, juga ada pola makan yang dianjurkan bagi pasien Covid-19 terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri. Dokter Juwalita menganjurkan agar pasien Covid-19 melakukan diet bergizi seimbang seperti konsumsi makanan segar dan minim olahan sesuai dengan anjuran WHO.

Hal tersebut perlu dilakukan agar pasien dapat menerima berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin, mineral, serat makanan, protein, dan antioksidan untuk pemulihan lebih baik dan lebih cepat. Pasien Covid-19 juga masih dapat menerima karbohidrat melalui beras merah, beras cokelat, dan umbi-umbian.

Sementara untuk protein dapat diambil dari makanan seperti seafood, ayam tanpa kulit, daging sapi, dan kacang-kacangan. Pasien Covid-19 juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung magnesium, selenium, dan mikronutrien untuk mempercepat pemulihan. (WAF)

Baru Dibuka

Lumiere Kitchen & Wardrobe

Jl. Kp. Dongkol, Tangerang, Banten, 15320

Buka pukul 10:00 - 18:00 Buka

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!