PT JAPFA Indonesia menggelar Kampung Warna Kolaborasi di AEON Mall, BSD City, Tangerang Selatan, Banten. Program ini akan berlangsung selama 4 hari, mulai dari tanggal 4-11 September 2018. Kampung Warna Kolaborasi ini dibuat sebagai momentum perayaan potensi kreativitas dari para duta JAPFA4Kids dan juga mengenai cerita perubahan dari para mitra melalui milestone 10 tahun program JAPFA4Kids.

JAPFA4Kids ingin menggagas gerakan Indonesia Bersih dan Sehat, nantinya setiap anak akan mengeluarkan potensi kreatifnya untuk menjadi duta JAPFA. Program ini juga merupakan salah satu upaya dan cara untuk mengedukasi anak-anak agar memiliki rasa nasonalisme, dan juga membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.

Dalam program ini, ada ladang kreasi yang menampilkan kekayaan rempah nusantara dan workshop, seperti menanam bibit rempah dan membuat Kombucha. Anak-anak akan mencoba berbagai permainan tradisional seperti Gobak Sodor, Engklek, Kelereng Bola Bekel, Congklak, dan Lompat Tali. Permainan ini bisa menumbuhkan jiwa sportivitas dan kerja sama.

Selain itu, permainan tersebut juga menjadi salah satu cara agar anak-anak bergerak dan tidak hanya mengandalkan gadget. Di sini, anak-anak bisa mengenal dan mengeksplorasi berbagai kuliner Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.

“Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kekayaan kuliner terbaik di dunia,” kata Githa Alina Yamba, Corporate Communications JAPFA dalam keterangan resminya.

Menurutnya, selain mengenalkan permainan dan kuliner tradisional, ada banyak cara untuk membangun nasionalisme anak, yaitu menonton film edukasi Indonesia seperti film Kartini dan Soekarno yang menceritakan tentang pahlawan nasional. Anak-anak juga bakal diperkenalkan Cerita Rakyat Indonesia, yaitu Timun Mas, Tangkuban Perahu, dan Rara Jonggrang. Banyak yang bisa diambil oleh anak-anak dari cerita rakyat ini, seperti nilai budaya dan pentingnya berbuat baik kepada sesama.

“Menurut Times of India, mendongeng untuk anak bisa memberikan banyak manfaat, seperti melatih tingkat imajinasi, kreativitas, sampai kemampuan komunikasi si kecil dalam jangka panjang,” ujar Githa.