SHARE
Home > News > News > Mengenal Virus Marburg dan Cara Pencegahannya

Mengenal Virus Marburg dan Cara Pencegahannya

15 August 2021 23:14 WIB Virus Marburg

Pandemi Covid-19 masih menjadi persoalan yang tak kunjung usai. Kini World Health Organization (WHO) kembali melaporkan, di Afrika Barat ditemukan infeksi virus bernama Marburg, pada Senin (9/8/2021).

Melansir berbagai sumber, infeksi pertama tersebut telah terkonfirmasi dua bulan setelah berakhirnya wabah virus Ebola gelombang kedua di Guinea. Sebenarnya virus ini bukan yang pertama terjadi di Dunia.

Sebab, menurut WHO sendiri virus Marburg ini terdeteksi pertama kali pada tahun 1967, di Marburg, Frankfurt Jerman, dan Beograd, Serbia.

Sama seperti Corona, dimana virus Marburg juga ada kaitannya dengan Kelelawar. Kelelawar buah asal Afrika, Rousettus aegyptiacus, merupakan inang reservoir virus Marburg. Kelelawar ini di duga hidup di sekitar lokasi pertambangan atau area gua yang gelap.

"Potensi virus Marburg untuk menyebar jauh dan luas berarti kita harus menghentikannya,” ungkap Direktur Regional WHO untuk Afrika, Dr Matshidiso Moeti dilansir dari kompas.com.

Virus ini dikenal memiliki potensi tingkat kematian mencapai 88 persen, dengan bergantung pada cara manajemen kasus dan jenis virusnya. Selain itu, virus ini diketahui dapat menular melalui kontak darah, organ sekresi penderita, atau melalui benda.

Penderita Virus Marburg memiliki gejala umum seperti demam tinggi, sakit kepala berat, nyeri otot, diare, mual dan muntah serta mudah keleleahan. WHO sendiri memberikan rekomendasi cara pengendalian dan pencegahan virus ini, yang dilansir melalui berbagai sumber sebagai berikut.

1. Setiap orang yang beraktifitas di pertambangan dan gua yang dihuni kelelawar, diwajibkan untuk menggunakan APD.

2. Semua produk hewani (darah dan daging) harus dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi.

3. Kontak fisik yang dekat dengan pasien Marburg harus dihindari. Sarung tangan dan alat pelindung diri yang sesuai harus dipakai saat merawat pasien yang sakit di rumah.

4. Masyarakat yang terkena dampak Marburg harus mengetahui segala seluk beluk virus ini.

5. Menghindari kontak fisik dengan penderita virus.

6. Pasien meninggal harus dikubur dengan protokol yang sesuai.

Melansir sejumlah sumber dalam penelitian yang sedang berjalan, pria yang terinfeksi Virus Marburg diharuskan menjaga kebersihan organ intim selama kurang lebih dua belas bulan. Adapun tindakan tersebut dilakukan mulai dari gejala terlihat hingga tes virus melalui air mani dua kali dinyatakan negatif virus Marburg. (PAB)

Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Buka

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > News > Mengenal Virus Marburg dan Cara Pencegahannya

Mengenal Virus Marburg dan Cara Pencegahannya

15 August 2021 23:14 WIB
Virus Marburg

Pandemi Covid-19 masih menjadi persoalan yang tak kunjung usai. Kini World Health Organization (WHO) kembali melaporkan, di Afrika Barat ditemukan infeksi virus bernama Marburg, pada Senin (9/8/2021).

Melansir berbagai sumber, infeksi pertama tersebut telah terkonfirmasi dua bulan setelah berakhirnya wabah virus Ebola gelombang kedua di Guinea. Sebenarnya virus ini bukan yang pertama terjadi di Dunia.

Sebab, menurut WHO sendiri virus Marburg ini terdeteksi pertama kali pada tahun 1967, di Marburg, Frankfurt Jerman, dan Beograd, Serbia.

Sama seperti Corona, dimana virus Marburg juga ada kaitannya dengan Kelelawar. Kelelawar buah asal Afrika, Rousettus aegyptiacus, merupakan inang reservoir virus Marburg. Kelelawar ini di duga hidup di sekitar lokasi pertambangan atau area gua yang gelap.

"Potensi virus Marburg untuk menyebar jauh dan luas berarti kita harus menghentikannya,” ungkap Direktur Regional WHO untuk Afrika, Dr Matshidiso Moeti dilansir dari kompas.com.

Virus ini dikenal memiliki potensi tingkat kematian mencapai 88 persen, dengan bergantung pada cara manajemen kasus dan jenis virusnya. Selain itu, virus ini diketahui dapat menular melalui kontak darah, organ sekresi penderita, atau melalui benda.

Penderita Virus Marburg memiliki gejala umum seperti demam tinggi, sakit kepala berat, nyeri otot, diare, mual dan muntah serta mudah keleleahan. WHO sendiri memberikan rekomendasi cara pengendalian dan pencegahan virus ini, yang dilansir melalui berbagai sumber sebagai berikut.

1. Setiap orang yang beraktifitas di pertambangan dan gua yang dihuni kelelawar, diwajibkan untuk menggunakan APD.

2. Semua produk hewani (darah dan daging) harus dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi.

3. Kontak fisik yang dekat dengan pasien Marburg harus dihindari. Sarung tangan dan alat pelindung diri yang sesuai harus dipakai saat merawat pasien yang sakit di rumah.

4. Masyarakat yang terkena dampak Marburg harus mengetahui segala seluk beluk virus ini.

5. Menghindari kontak fisik dengan penderita virus.

6. Pasien meninggal harus dikubur dengan protokol yang sesuai.

Melansir sejumlah sumber dalam penelitian yang sedang berjalan, pria yang terinfeksi Virus Marburg diharuskan menjaga kebersihan organ intim selama kurang lebih dua belas bulan. Adapun tindakan tersebut dilakukan mulai dari gejala terlihat hingga tes virus melalui air mani dua kali dinyatakan negatif virus Marburg. (PAB)

Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Buka

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!