SHARE
Home > News > Entertainment > Sempat Dilempari Botol oleh Penonton, Evolusi Musik Bring Me The Horizon Justru Semakin Matang!

Sempat Dilempari Botol oleh Penonton, Evolusi Musik Bring Me The Horizon Justru Semakin Matang!

13 June 2022 19:58 WIB Bring Me The Horizon Musik

Bring Me The Horizon atau biasa akrab disebut BMTH, merupakan band yang terbentuk pada tahun 2004 di Sheffield, Inggris. Saat dibentuknya BMTH, setiap personil memiliki ketertarikan yang sama pada genre musik metalcore.

Dimulai dari pertemanan sang vokalis Oliver Skyes dan Matt Nicholls yang memiliki referensi musik seperti Norma Jean dan Skycamefalling. Lee Malia selaku gitaris mulai berteman dengan dua orang tersebut, yang suka dengan musik thrash dan melodic death metal.

Untuk melengkapi formasi tersebut, Curtis Ward sebagai gitaris dan Matt Kean sebagai bassist masuk. Kemudian BMTH resmi terbentuk saat personilnya masih berumur 15 – 17 tahun di bulan Maret 2004.

Era album "Count Your Blessings"

"Count Your Blessings" merupakan debut album BMTH. (Foto: Istimewa)

Pada bulan Oktober 2006 di Inggris, album BMTH merupakan debut album penuh mereka yang berjudul "Count Your Blessing" kemudian disusul perilisannya di Amerika pada Agustus 2007.

Dibandingkan dengan EP sebelumnya kualitas rekaman pada album itu sedikit lebih baik dengan sentuhan deathcore yang dimainkan pada musik didalam album BMTH ini. Rilisan album "Count Your Blessing" digandeng dengan tur keliling UK di bulan November dan Desember 2006, sekaligus menjadi pembuka Killswitch Engage pada tour Eropa Januari 2007 lalu.

Baca Juga : LANY Gelar Konser di BSD pada November Mendatang

Mereka dilempari botol dan hinaan sebelum naik ke atas panggung oleh penggemar Killswitch Engage. Era album 'Count Your Blessing' seringkali mendapat respon negatif dari penggemar yang tidak suka musik BMTH.

Gitaris Curtis Ward meninggalkan BMTH saat album "Suicide Season"

Album "Suicide Season" banyak hadirkan perubahan kualitas sound BMTH. (Foto: Istimewa)

Pertaruhan besar telah disepakati oleh vokalis Oliver Skyes dan Gitaris Lee Malia dengan “make or break”, setelah menerima reaksi negatif dari penggemar musik metal selepasnya rilisan 'Count Your Blessing'. Untuk mengupayakan sesuatu yang berbeda dan maksimal dari album sebelumnya.

Album Suicide Season ini diproduksi BMTH mulai dari menulis dan merekam semuanya di Arboga, sebuah desa terpencil di Swedia. Pada September 2018 album ini kemudian dirilis, dengan 3 single jagoannya seperti “Diamonds Aren’t Forever”, “Chelsea Smile’, dan “The Sadness Will Never End”, mereka mendapatkan respon yang bercampur aduk. Pujian pun datang dari beberapa kritikus musik karena sound diberikan terdengar lebih fresh.

Baca Juga : 10 Tahun Berkarya, Dirty Ass Gelar "Menendang Bokong Showcase"

Kemudian BMTH mengikuti 2009 Kerrang! Tour yang dilanjutkan dengan Taste of Chaos Tour di Amerika. Sang gitaris Curtis Ward meninggalkan band karena tensi yang semakin memanas, performa yang buruk, dan juga gangguan telinga. Jona Weinhofen mengisi posisi gitar tersebut yang berasal dari I Killed The Prom Queen.

Album "There Is a Hell Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven Let's Keep It a Secret"

"There Is a Hell Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven Let's Keep It a Secret". (Foto : Istimewa)

Merupakan album yang direkam dari Maret hingga Juni 2010, dengan kontribusi dari gitaris baru mereka yaitu, Jona Weinhofen.

"There Is a Hell Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven Let's Keep It a Secret" diproduseri kembali oleh Frederik Nordström, dan direkam di Gotherburg, Swedia dan dilanjutkan di Amerika, yang akan dirilis pada 4 Oktober 2010.

Dengan mengahadirkan beberapa vokalis sebagai tamu Josh Franceschl dari You Me At Six, dan Josh Scoggin dari The Chariot. Mereka mulai memberikan sentuhan nuansa simfoni, elektronik, clean vocal serta choir. Respon positif diraih pada album "There Is a Hell Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven Let's Keep It a Secret" ini, hingga dinobatkan sebagai Album of The Year pilihan Rock Sound.

Baca Juga : Santairia Festival Bakal Digelar di BSD Xtreme Park, Ada Kunto Aji dan Feel Koplo!

Album tersebut masih bernuansa metalcore, namun diperkaya dengan adanya sentuhan elektronik dan pop-rock. Salah satu major debut dari BMTH, dengan dirilis oleh RCA yang merupakan perusahaan dibawah naungan Sony. Awalnya sang vokalis Oliver sempat ragu dengan masuk ke label besar, takut akan merusak proses kreatif pada album ini.

Namun sebaliknya, label tersebut menyarankan mereka untuk membuat album ini se-heavy mungkin. Hasil dari album ini memberikan respon positif hingga mendapatkan sertifikat Gold dan berhasil menjual 500 ribu kopi pada tahun 2016.

Ada beberapa single hits pada album ini, yaitu “Shadow Moses”, “Sleepwalking”, “Go To Hell, for Heaven’s Sake”, dan “Can You Feel My Heart”.

That’s The Spirit And Next Era

Album ini memiliki konsep tentang suasana hati yang lebih kelam dan depresif. (Foto : Istimewa)

Pada 21 Oktober 2014, lagu yang berjudul “Drown” menjadi single yang mudah untuk didengarkan khalayak luas dan berbeda dengan lagu BMTH biasanya. Mereka mengeluarkan big clue untuk album mereka selanjutnya yang dibertajuk “That’s The Spirit” dengan simbol payung yang seringkali digunakan untuk tato, stiker, dan poster di Inggris.

Serangkaian musik dirilis untuk promosi album baru ini, hingga akhirnya mereka resmi merilis album ini pada 11 September 2015, dan langsung diiringi dengan tour Amerika pada bulan Oktober dan tour Eropa di bulan November.

Baca Juga : My Chemical Romance Akhirnya Rilis Single Baru Setelah 8 Tahun

Album ini memberikan sebuah penanda bahwa perubahan musik yang dimiliki oleh BMTH ini semakin bernuansa pop-rock dengan balutan sound elektronik, dan meninggalkan akar musik terdahulunya metalcore.

Banyak pujian yang masuk ketika perilisan dari album ini, publikasi Rock Sound menempatkan album ini pada top chart dari 50 rilisan terbaik tahun 2015. Dan pada tahun yang sama, NME menobatkan "That’s The Spirit" sebagai album of the year.

Amo, Music to Listen to…, dan Post Human: Survival Horror

Album ini berisikan 9 lagu, 4 lagu diantaranya diisi oleh musisi tamu. (Foto: Istimewa)

BMTH terbilang seringkali merilis berbagai single, seperti “Mantra” pada 21 Agustus 2018, “Wonderful Life” pada 21 Oktober 2018, “Medicine” pada 3 Januari 2019, “Mother Tongue” pada 22 Januari 2019, dan “Nihilist Blues” pada 24 Januari 2019.

Amo merupakan sebuah konsep dari sang vokalis Oliver Skyes, yang menceritakan tentang sebuah cinta. Karena amo sendiri diambil dari bahasa portugis yang artinya aku cinta. Album Amo ini mendapatkan banyak pujian serta publisitas.

Seperti membuka sisi lain dari BMTH, yang menghadirkan karakter yang lebih fresh dan kental dengan sound musik elektronik. Dan publikasi The Independet menyebut album ini ‘catchy dan eclectric’ namun tidak bisa memuaskan penggemar lamanya, tetapi mendatangkan pendengar baru. Album ini diberikan rating bintang 5 dari publikasi NME.

Baca Juga : Isyana Sarasvati akan Gelar "Lexiconcert Live on Tour" di 5 Kota!

Oliver Sykes vokalis Bring Me the Horizon. (Foto: Istimewa)

Sebelum Post Human: Survival Horror, BMTH merilis sebuah single yang berjudul “Ludens” sekaligus sebagai soundtrack video game Death Stranding: Timefall, yang membuat mereka melanjutkan penulisan materi "Post Human" yang direncanakan sebagai EP. "Post Human: Survival Horror" judul dari rilisan album BMTH pada tanggal 30 Oktober 2020.

BMTH masih belum berhenti mendapatkan pujian dengan pernah mendapatkan nominasi Grammy Awards untuk kategori Best Rock Song untuk lagu “Mantra” di tahun 2019 dan Best Rock Album untuk album Amo pada tahun 2020. (FMR)

Sumber : Rocknation.id


Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Entertainment > Sempat Dilempari Botol oleh Penonton, Evolusi Musik Bring Me The Horizon Justru Semakin Matang!

Sempat Dilempari Botol oleh Penonton, Evolusi Musik Bring Me The Horizon Justru Semakin Matang!

13 June 2022 19:58 WIB
Bring Me The Horizon Musik

Bring Me The Horizon atau biasa akrab disebut BMTH, merupakan band yang terbentuk pada tahun 2004 di Sheffield, Inggris. Saat dibentuknya BMTH, setiap personil memiliki ketertarikan yang sama pada genre musik metalcore.

Dimulai dari pertemanan sang vokalis Oliver Skyes dan Matt Nicholls yang memiliki referensi musik seperti Norma Jean dan Skycamefalling. Lee Malia selaku gitaris mulai berteman dengan dua orang tersebut, yang suka dengan musik thrash dan melodic death metal.

Untuk melengkapi formasi tersebut, Curtis Ward sebagai gitaris dan Matt Kean sebagai bassist masuk. Kemudian BMTH resmi terbentuk saat personilnya masih berumur 15 – 17 tahun di bulan Maret 2004.

Era album "Count Your Blessings"

"Count Your Blessings" merupakan debut album BMTH. (Foto: Istimewa)

Pada bulan Oktober 2006 di Inggris, album BMTH merupakan debut album penuh mereka yang berjudul "Count Your Blessing" kemudian disusul perilisannya di Amerika pada Agustus 2007.

Dibandingkan dengan EP sebelumnya kualitas rekaman pada album itu sedikit lebih baik dengan sentuhan deathcore yang dimainkan pada musik didalam album BMTH ini. Rilisan album "Count Your Blessing" digandeng dengan tur keliling UK di bulan November dan Desember 2006, sekaligus menjadi pembuka Killswitch Engage pada tour Eropa Januari 2007 lalu.

Baca Juga : LANY Gelar Konser di BSD pada November Mendatang

Mereka dilempari botol dan hinaan sebelum naik ke atas panggung oleh penggemar Killswitch Engage. Era album 'Count Your Blessing' seringkali mendapat respon negatif dari penggemar yang tidak suka musik BMTH.

Gitaris Curtis Ward meninggalkan BMTH saat album "Suicide Season"

Album "Suicide Season" banyak hadirkan perubahan kualitas sound BMTH. (Foto: Istimewa)

Pertaruhan besar telah disepakati oleh vokalis Oliver Skyes dan Gitaris Lee Malia dengan “make or break”, setelah menerima reaksi negatif dari penggemar musik metal selepasnya rilisan 'Count Your Blessing'. Untuk mengupayakan sesuatu yang berbeda dan maksimal dari album sebelumnya.

Album Suicide Season ini diproduksi BMTH mulai dari menulis dan merekam semuanya di Arboga, sebuah desa terpencil di Swedia. Pada September 2018 album ini kemudian dirilis, dengan 3 single jagoannya seperti “Diamonds Aren’t Forever”, “Chelsea Smile’, dan “The Sadness Will Never End”, mereka mendapatkan respon yang bercampur aduk. Pujian pun datang dari beberapa kritikus musik karena sound diberikan terdengar lebih fresh.

Baca Juga : 10 Tahun Berkarya, Dirty Ass Gelar "Menendang Bokong Showcase"

Kemudian BMTH mengikuti 2009 Kerrang! Tour yang dilanjutkan dengan Taste of Chaos Tour di Amerika. Sang gitaris Curtis Ward meninggalkan band karena tensi yang semakin memanas, performa yang buruk, dan juga gangguan telinga. Jona Weinhofen mengisi posisi gitar tersebut yang berasal dari I Killed The Prom Queen.

Album "There Is a Hell Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven Let's Keep It a Secret"

"There Is a Hell Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven Let's Keep It a Secret". (Foto : Istimewa)

Merupakan album yang direkam dari Maret hingga Juni 2010, dengan kontribusi dari gitaris baru mereka yaitu, Jona Weinhofen.

"There Is a Hell Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven Let's Keep It a Secret" diproduseri kembali oleh Frederik Nordström, dan direkam di Gotherburg, Swedia dan dilanjutkan di Amerika, yang akan dirilis pada 4 Oktober 2010.

Dengan mengahadirkan beberapa vokalis sebagai tamu Josh Franceschl dari You Me At Six, dan Josh Scoggin dari The Chariot. Mereka mulai memberikan sentuhan nuansa simfoni, elektronik, clean vocal serta choir. Respon positif diraih pada album "There Is a Hell Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven Let's Keep It a Secret" ini, hingga dinobatkan sebagai Album of The Year pilihan Rock Sound.

Baca Juga : Santairia Festival Bakal Digelar di BSD Xtreme Park, Ada Kunto Aji dan Feel Koplo!

Album tersebut masih bernuansa metalcore, namun diperkaya dengan adanya sentuhan elektronik dan pop-rock. Salah satu major debut dari BMTH, dengan dirilis oleh RCA yang merupakan perusahaan dibawah naungan Sony. Awalnya sang vokalis Oliver sempat ragu dengan masuk ke label besar, takut akan merusak proses kreatif pada album ini.

Namun sebaliknya, label tersebut menyarankan mereka untuk membuat album ini se-heavy mungkin. Hasil dari album ini memberikan respon positif hingga mendapatkan sertifikat Gold dan berhasil menjual 500 ribu kopi pada tahun 2016.

Ada beberapa single hits pada album ini, yaitu “Shadow Moses”, “Sleepwalking”, “Go To Hell, for Heaven’s Sake”, dan “Can You Feel My Heart”.

That’s The Spirit And Next Era

Album ini memiliki konsep tentang suasana hati yang lebih kelam dan depresif. (Foto : Istimewa)

Pada 21 Oktober 2014, lagu yang berjudul “Drown” menjadi single yang mudah untuk didengarkan khalayak luas dan berbeda dengan lagu BMTH biasanya. Mereka mengeluarkan big clue untuk album mereka selanjutnya yang dibertajuk “That’s The Spirit” dengan simbol payung yang seringkali digunakan untuk tato, stiker, dan poster di Inggris.

Serangkaian musik dirilis untuk promosi album baru ini, hingga akhirnya mereka resmi merilis album ini pada 11 September 2015, dan langsung diiringi dengan tour Amerika pada bulan Oktober dan tour Eropa di bulan November.

Baca Juga : My Chemical Romance Akhirnya Rilis Single Baru Setelah 8 Tahun

Album ini memberikan sebuah penanda bahwa perubahan musik yang dimiliki oleh BMTH ini semakin bernuansa pop-rock dengan balutan sound elektronik, dan meninggalkan akar musik terdahulunya metalcore.

Banyak pujian yang masuk ketika perilisan dari album ini, publikasi Rock Sound menempatkan album ini pada top chart dari 50 rilisan terbaik tahun 2015. Dan pada tahun yang sama, NME menobatkan "That’s The Spirit" sebagai album of the year.

Amo, Music to Listen to…, dan Post Human: Survival Horror

Album ini berisikan 9 lagu, 4 lagu diantaranya diisi oleh musisi tamu. (Foto: Istimewa)

BMTH terbilang seringkali merilis berbagai single, seperti “Mantra” pada 21 Agustus 2018, “Wonderful Life” pada 21 Oktober 2018, “Medicine” pada 3 Januari 2019, “Mother Tongue” pada 22 Januari 2019, dan “Nihilist Blues” pada 24 Januari 2019.

Amo merupakan sebuah konsep dari sang vokalis Oliver Skyes, yang menceritakan tentang sebuah cinta. Karena amo sendiri diambil dari bahasa portugis yang artinya aku cinta. Album Amo ini mendapatkan banyak pujian serta publisitas.

Seperti membuka sisi lain dari BMTH, yang menghadirkan karakter yang lebih fresh dan kental dengan sound musik elektronik. Dan publikasi The Independet menyebut album ini ‘catchy dan eclectric’ namun tidak bisa memuaskan penggemar lamanya, tetapi mendatangkan pendengar baru. Album ini diberikan rating bintang 5 dari publikasi NME.

Baca Juga : Isyana Sarasvati akan Gelar "Lexiconcert Live on Tour" di 5 Kota!

Oliver Sykes vokalis Bring Me the Horizon. (Foto: Istimewa)

Sebelum Post Human: Survival Horror, BMTH merilis sebuah single yang berjudul “Ludens” sekaligus sebagai soundtrack video game Death Stranding: Timefall, yang membuat mereka melanjutkan penulisan materi "Post Human" yang direncanakan sebagai EP. "Post Human: Survival Horror" judul dari rilisan album BMTH pada tanggal 30 Oktober 2020.

BMTH masih belum berhenti mendapatkan pujian dengan pernah mendapatkan nominasi Grammy Awards untuk kategori Best Rock Song untuk lagu “Mantra” di tahun 2019 dan Best Rock Album untuk album Amo pada tahun 2020. (FMR)

Sumber : Rocknation.id

Baru Dibuka

Lumiere Kitchen & Wardrobe

Jl. Kp. Dongkol, Tangerang, Banten, 15320

Buka pukul 10:00 - 18:00 Tutup

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!