SHARE
Home > News > News > Ula dan Lummo, 2 Startup Indonesia yang Disuntik Modal oleh Pemilik Amazon
Ula dan Lummo, 2 Startup Indonesia yang Disuntik Modal oleh Pemilik Amazon

Ula dan Lummo, 2 Startup Indonesia yang Disuntik Modal oleh Pemilik Amazon

19 February 2022 15:37 WIB Merahputih Amazon Startup News

Pendiri Amazon, Jeff Bezos baru saja memberikan dana segar untuk pengembangan dua perusahaan rintisan (startup) asal Indonesia. Kedua perusahaan startup tersebut adalah Ula dan Lummo yang sama-sama bergerak di bidang digitalisasi UMKM.

Ula lebih dulu menerima kucuran dana segar dari orang terkaya di dunia versi Forbes tersebut pada Oktober 2021. Sementara itu, Lummo menyusul dengan memperoleh suntikan dana dari Jeff Bezos pada Februari 2022 ini.

Baca juga: Kopi Kenangan Jadi Bisnis F&B Unicorn Pertama di Asia Tenggara!

Lantas, apa sebetulnya yang membuat Ula dan Lummo bisa begitu menarik perhatian seorang Jeff Bezos hingga menyuntikkan modal ke dua perusahaan startup tersebut?

Profil Perusahaan Startup Ula

Riky Tenggara (kiri), Derry Sakti (tengah), dan Alan Wong (kanan). (Foto: Ula)

Ula awalnya didirikan oleh empat orang, yaitu Nipun Nehra, seorang mantan petinggi Flipkart asal India, Alan Wong, Derry Sakti, dan Riky Tenggara. Bagi Riky Tenggara sendiri, ranah perusahaan teknologi bukan pengalaman baru baginya. Sebab, Riky pernah bekerja di marketplace Lazada sebelumnya.

Pertama kali didirikan pada 2020, Ula ingin berfokus pada UMKM dan peritel kecil. Ula berfokus pada layanan untuk mengorganisir proses distribusi dan rantai pasok bagi pelaku bisnis kecil. Pada dasarnya, perusahaan rintisan Ula ini bergerak di bidang grosir e-Commerce yang membantu pemilik toko untuk menyimpan inventaris yang dibutuhkan sekaligus mengalirkan bantuan modal kerja.

"Sama seperti India, pasar ritel di Indonesia sangat tidak tertata. Pada kategori pangan dan sayuran, banyak petani yang menjualnya ke agen sebelum dijual ke pasar. Kemudian, dari pasar ini disalurkan ke pedagang kecil dan seterusnya. Terdapat banyak pemain di rantai pasoknya," jelas Nehra seperti yang dikutip dari Kompas.com yang melansir dari TechCrunch.

Para pendiri perusahaan Ula. (Foto: Ula)

Sesungguhnya, Bezos bukan satu-satunya penyuntik modal bagi Ula. Perusahaan rintisan ini telah mengumpulkan pendanaan seri B sebanyak 87 juta dolar AS atau Rp 1,24 triliun dari Prosus Ventures, Tencent, dan B-Capital.

Kemudian, investor lainnya ikut berpartisipasi seperti Bezos Expeditions dan beberapa pemodal lain dari Asia Tenggara seperti Gojek, Northstar Group, AC Ventures, dan Citius. Ada juga investor terdahulu seperti Lightspeed India, Sequoia Capital India, Quona Capital India, dan Alter Global.

Perusahaan rintisan yang menyasar pemilik warung di kota level dua hingga empat ini juga memperoleh bantuan modal dari SMDC dan Saison Capital, kemudian menarik Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Sjahrir sebagai penasihat perusahaan.

Strategi Ula yang menargetkan pemilik warung sebagai mitra sebetulnya bukan 'barang' baru, karena Bukalapak juga melakukan hal serupa lewat program Mitra Bukalapak. Namun, Co-Founder Ula Derry Sakti mengatakan pihaknya ingin membantu pemilik warung di wilayah yang kesulitan akses, sumber daya, dan infrastruktur logistik.

Profil Perusahaan Startup Lummo

Krishnan Menon (kiri) dan Lorenzo Peracchione (kanan). (Foto: Lummo)

Perusahaan rintisan yang satu ini juga berhasil menarik perhatian Jeff Bezos lewat perusahaannya yang bergerak sebagai penyedia solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan atau direct to consumer (D2C) software-as-a-service (SaaS).

Tak tanggung-tunggung, Lummo berhasil mendapatkan kucuran dana segar lewat pendanaan seri C sebesar 80 juta dolar AS atau Rp 1,14 triliun. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Tiger Global dan Capital India, lalu Bezos berpartisipasi melalui perusahaan pengelolaan aset pribadinya, yaitu Bezos Expedition.

CEO Lummo Krishnan Menon dalam keterangan rilisnya mengatakan, pihaknya begitu bangga mendapatkan dukungan dari Jeff Bezos dalam putaran investasi seri C tersebut.

"Kami melihat pengusaha Indonesia sangat berambisi dan berorientasi pada pertumbuhan bisnis serta berfokus membangun merek lokal mereka sendiri," ujar Krishnan.

Baca juga: Mau Beli Produk Amazon? Berikut Cara Membuat Akun dan Cara Belanjanya

Tampilan aplikasi Lummo. (Foto: LummoSHOP)

Lummo sendiri dirintis oleh Krishnan Menon dan Lorenzo Peracchione, di mana keduanya sama-sama pernah bekerja di Lazada. Kini, Krishnan menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) dan Lorenzo menduduki posisi sebagai COO (Chief Operating Officer) di Lummo.

Produk dari Lummo adalah LummoSHOP, yaitu layanan yang memberikan akses kepada pelaku usaha dan pemilik merek untuk membuat analisa dan menargetkan pelanggan agar kembali melakukan pembelian berdasarkan catatan dan riwayat pembelian pelanggan.

Sejak Desember 2020 hingga Desember 2021, GMV LummoSHOP telah mengalami pertumbuhan sebanyak 11 kali lipat. Sebelum menjadi LummoSHOP, perusahaan ini dulunya dikenal sebagai TOKKO dan pernah memenangkan Google Play Users Choice Award 2022 untuk kategoti 'Aplikasi Pilihan Pengguna'.

Ada pun beberapa fitur lain dari LummoSHOP adalah chat commerce, integrasi katalog, custom domain, situs web khusus, manajemen multi-platform sebagai pusat operasional bisnis online, hingga fitur untuk personalisasi branding bisnis.

Itulah profil kedua perusahaan rintisan buatan anak negeri yang berhasil menarik perhatian Jeff Bezos untuk mengalirkan dana segar bagi pengembangannya. Diharapkan agar Lummo dan Ula dapat membantu pengembangan sektor perdagangan mikro di Tanah Air maupun di berbagai negara lainnya. (WAF)

Baca juga: Produk UMKM Kabupaten Tangerang Tampil di Dubai dan Busan

Soffi Amira P.
[email protected]

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > News > Ula dan Lummo, 2 Startup Indonesia yang Disuntik Modal oleh Pemilik Amazon

Ula dan Lummo, 2 Startup Indonesia yang Disuntik Modal oleh Pemilik Amazon

19 February 2022 15:37 WIB
Merahputih Amazon Startup News

Pendiri Amazon, Jeff Bezos baru saja memberikan dana segar untuk pengembangan dua perusahaan rintisan (startup) asal Indonesia. Kedua perusahaan startup tersebut adalah Ula dan Lummo yang sama-sama bergerak di bidang digitalisasi UMKM.

Ula lebih dulu menerima kucuran dana segar dari orang terkaya di dunia versi Forbes tersebut pada Oktober 2021. Sementara itu, Lummo menyusul dengan memperoleh suntikan dana dari Jeff Bezos pada Februari 2022 ini.

Baca juga: Kopi Kenangan Jadi Bisnis F&B Unicorn Pertama di Asia Tenggara!

Lantas, apa sebetulnya yang membuat Ula dan Lummo bisa begitu menarik perhatian seorang Jeff Bezos hingga menyuntikkan modal ke dua perusahaan startup tersebut?

Profil Perusahaan Startup Ula

Riky Tenggara (kiri), Derry Sakti (tengah), dan Alan Wong (kanan). (Foto: Ula)

Ula awalnya didirikan oleh empat orang, yaitu Nipun Nehra, seorang mantan petinggi Flipkart asal India, Alan Wong, Derry Sakti, dan Riky Tenggara. Bagi Riky Tenggara sendiri, ranah perusahaan teknologi bukan pengalaman baru baginya. Sebab, Riky pernah bekerja di marketplace Lazada sebelumnya.

Pertama kali didirikan pada 2020, Ula ingin berfokus pada UMKM dan peritel kecil. Ula berfokus pada layanan untuk mengorganisir proses distribusi dan rantai pasok bagi pelaku bisnis kecil. Pada dasarnya, perusahaan rintisan Ula ini bergerak di bidang grosir e-Commerce yang membantu pemilik toko untuk menyimpan inventaris yang dibutuhkan sekaligus mengalirkan bantuan modal kerja.

"Sama seperti India, pasar ritel di Indonesia sangat tidak tertata. Pada kategori pangan dan sayuran, banyak petani yang menjualnya ke agen sebelum dijual ke pasar. Kemudian, dari pasar ini disalurkan ke pedagang kecil dan seterusnya. Terdapat banyak pemain di rantai pasoknya," jelas Nehra seperti yang dikutip dari Kompas.com yang melansir dari TechCrunch.

Para pendiri perusahaan Ula. (Foto: Ula)

Sesungguhnya, Bezos bukan satu-satunya penyuntik modal bagi Ula. Perusahaan rintisan ini telah mengumpulkan pendanaan seri B sebanyak 87 juta dolar AS atau Rp 1,24 triliun dari Prosus Ventures, Tencent, dan B-Capital.

Kemudian, investor lainnya ikut berpartisipasi seperti Bezos Expeditions dan beberapa pemodal lain dari Asia Tenggara seperti Gojek, Northstar Group, AC Ventures, dan Citius. Ada juga investor terdahulu seperti Lightspeed India, Sequoia Capital India, Quona Capital India, dan Alter Global.

Perusahaan rintisan yang menyasar pemilik warung di kota level dua hingga empat ini juga memperoleh bantuan modal dari SMDC dan Saison Capital, kemudian menarik Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Sjahrir sebagai penasihat perusahaan.

Strategi Ula yang menargetkan pemilik warung sebagai mitra sebetulnya bukan 'barang' baru, karena Bukalapak juga melakukan hal serupa lewat program Mitra Bukalapak. Namun, Co-Founder Ula Derry Sakti mengatakan pihaknya ingin membantu pemilik warung di wilayah yang kesulitan akses, sumber daya, dan infrastruktur logistik.

Profil Perusahaan Startup Lummo

Krishnan Menon (kiri) dan Lorenzo Peracchione (kanan). (Foto: Lummo)

Perusahaan rintisan yang satu ini juga berhasil menarik perhatian Jeff Bezos lewat perusahaannya yang bergerak sebagai penyedia solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan atau direct to consumer (D2C) software-as-a-service (SaaS).

Tak tanggung-tunggung, Lummo berhasil mendapatkan kucuran dana segar lewat pendanaan seri C sebesar 80 juta dolar AS atau Rp 1,14 triliun. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Tiger Global dan Capital India, lalu Bezos berpartisipasi melalui perusahaan pengelolaan aset pribadinya, yaitu Bezos Expedition.

CEO Lummo Krishnan Menon dalam keterangan rilisnya mengatakan, pihaknya begitu bangga mendapatkan dukungan dari Jeff Bezos dalam putaran investasi seri C tersebut.

"Kami melihat pengusaha Indonesia sangat berambisi dan berorientasi pada pertumbuhan bisnis serta berfokus membangun merek lokal mereka sendiri," ujar Krishnan.

Baca juga: Mau Beli Produk Amazon? Berikut Cara Membuat Akun dan Cara Belanjanya

Tampilan aplikasi Lummo. (Foto: LummoSHOP)

Lummo sendiri dirintis oleh Krishnan Menon dan Lorenzo Peracchione, di mana keduanya sama-sama pernah bekerja di Lazada. Kini, Krishnan menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) dan Lorenzo menduduki posisi sebagai COO (Chief Operating Officer) di Lummo.

Produk dari Lummo adalah LummoSHOP, yaitu layanan yang memberikan akses kepada pelaku usaha dan pemilik merek untuk membuat analisa dan menargetkan pelanggan agar kembali melakukan pembelian berdasarkan catatan dan riwayat pembelian pelanggan.

Sejak Desember 2020 hingga Desember 2021, GMV LummoSHOP telah mengalami pertumbuhan sebanyak 11 kali lipat. Sebelum menjadi LummoSHOP, perusahaan ini dulunya dikenal sebagai TOKKO dan pernah memenangkan Google Play Users Choice Award 2022 untuk kategoti 'Aplikasi Pilihan Pengguna'.

Ada pun beberapa fitur lain dari LummoSHOP adalah chat commerce, integrasi katalog, custom domain, situs web khusus, manajemen multi-platform sebagai pusat operasional bisnis online, hingga fitur untuk personalisasi branding bisnis.

Itulah profil kedua perusahaan rintisan buatan anak negeri yang berhasil menarik perhatian Jeff Bezos untuk mengalirkan dana segar bagi pengembangannya. Diharapkan agar Lummo dan Ula dapat membantu pengembangan sektor perdagangan mikro di Tanah Air maupun di berbagai negara lainnya. (WAF)

Baca juga: Produk UMKM Kabupaten Tangerang Tampil di Dubai dan Busan

Soffi Amira P.
[email protected]
Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Tutup

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!